Jumat, 18 Maret 2016

BASETA POLRES JEPARA

Selanjutnya,...

Selasa, 08 Juli 2014

Warna

  1. Warna netral, adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau dengan kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan campuran ketiga komponen warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama.
  2. Warna kontras atau komplementer, adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan lainnya. Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan (memotong titik tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan warna sekunder. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula membentuk kontras warna dengan menolah nilai ataupun kemurnian warna. Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru dengan jingga.
  3. Warna panas, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol, riang, semangat, marah dsb. Warna panas mengesankan jarak yang dekat.
  4. Warna dingin, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi simbol kelembutan, sejuk, nyaman dsb. Warna dingin mengesankan jarak yang jauh.http://id.wikipedia.org/wiki/Warna
Selanjutnya,...

Rabu, 20 Mei 2009

Misteri Mengorok Diungkap Ilmuwan

Mendengkur termasuk salah satu bidang penelitian pakar modern. Bahkan di Jerman ada museum khusus tentang mendengkur.

Oleh: Catur Sriherwanto


Hidayatullah.com--Allah menjadikan tidur sebagai nikmat besar bagi hamba-Nya. Tidur juga merupakan tanda-tanda dari Allah yang dibentangkan di hadapan manusia, agar ia berupaya menguak rahasianya. Dengan tersingkapnya rahasia ini, manusia diharapkan merasakan nikmat karunia Allah itu, dan pada akhirnya menghaturkan syukur, serta mengakui kuasa Allah, Sang Pencipta tanpa tara.

Mendengarkan tidur

Seruan agar manusia memahami kehebatan Allah pada fenomena tidur nampaknya sangat penting. Bahkan sampai ada ayat khusus yang Allah wahyukan berkenaan dengan hal itu: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. Ar Ruum, 30:23)

Di ujung ayat Al Qur’an tersebut ada penegasan “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” Sejenak barangkali kita bertanya, apa hikmah di balik pemakaian kata “mendengarkan”? Mengapa bukan “melihat” atau anjuran mengindera dengan cara lain? Pastilah ada hal besar di sini, sehingga Allah sengaja menyuruh manusia untuk “mendengarkan” fenomena tidurnya di malam dan siang hari serta upayanya mencari sebagian karunia-Nya. Apakah hikmah itu?

Sudah pasti Allah-lah yang paling tahu keseluruhan kandungan makna perintah “mendengar” tersebut. Namun, marilah kita selami sedikit hikmah perintah “mendengarkan” itu dalam kehidupan sehari-hari, dan kita batasi bahasan kali ini mengenai tidur saja.

Jika ada anjuran untuk “mendengarkan” fenomena tidur, maka sudah tentu yang didengarkan adalah suara atau bunyi. Dan salah satu di antara bunyi yang dihasilkan aktifitas tidur adalah mengorok atau mendengkur. Benarkah mendengkur itu bukan peristiwa remeh sehingga tidak patut diacuhkan, apalagi dijadikan bahan tertawaan?

Penelitian mengorok

Bagi orang yang menganggap “mengorok” sebagai hal biasa, maka tidak ada hal istimewa yang bisa diungkap. Namun bagi mereka yang serius mengkaji hal yang sekilas tampak sepele ini, maka mengorok adalah hal yang sungguh penting. Apalagi jika mengingat bahwa Allah, Pencipta Mahasempurna, adalah yang menciptakan peristiwa mengorok itu. Tidak mungkin ada kesia-siaan dalam penciptaan mendengkur.

Kita bisa membuktikan hal ini melalui situs pencari terbitan ilmiah PubMed, dan memasukkan kata “snoring” (yang berarti “mengorok”) pada kolom “title” (judul). Akan kita dapati bahwa hingga sekarang sudah 1000 lebih karya ilmiah tentang mendengkur yang diterbitkan ilmuwan mancanegara. Jika pengetahuan tentang mengorok bukan hal penting, para peneliti tidak akan bersusah payah menulis karya ilmiah seberlimpah itu.

Satu dari sekian banyak karya ilmiah terbaru tersebut adalah hasil penelitian Ozgur Yoruk dkk. dari fakultas kedokteran Universitas Atatürk, Turki. Tulisan itu terbit di jurnal European Archives of Oto-rhino-laryngology baru-baru ini. Mereka mengulas hasil penelitian tentang teknik pengobatan yang dilakukan melalui operasi pada bagian dalam mulut yang seringkali bergetar dan memunculkan suara di saat mengorok, yakni jaringan pada anak tekak dan langit-langit mulut pasien. Teknik yang mereka kembangkan ini dinamakan Modified Radiofrequency-Assisted Uvulopalatoplasty (MRAUP).

Ilmuwan gencar meneliti fenomena mengorok karena pada sebagian orang mengorok menimbulkan masalah besar. Masalah ini dapat berupa gangguan kesehatan atau tidak harmonisnya hubungan antar manusia.

Mendengkur juga bisa merupakan gejala berbagai macam kelainan pernapasan yang berkaitan dengan tidur. Kelainan ini muncul akibat penyumbatan saluran udara yang terjadi di saat tidur. Penyumbatan pada tingkat kecil menyebabkan peristiwa mengorok biasa yang tidak berakibat fatal.

Meskipun demikian, suara dengkuran yang terlalu berisik berakibat mengganggu pendamping tidur, keluarga, bahkan tetangga. Dengkuran superkeras merupakan sebuah pencemaran suara dan berdampak buruk pada kerukunan hidup sesama manusia. Contohnya adalah Alan Myatt asal Inggris, yang tercatat sebagai pendengkur terkeras dengan kekuatan 112,8 desibel. BBC menggambarkan angka ini setara dengan kebisingan suara mesin jet. Ia menuturkan bahwa dengkurannya tidak saja mengganggu sang istri, tapi juga para tetangganya.

Jika penyumbatan saluran udara ketika tidur itu sangat parah, bahkan tersumbat sama sekali, ini mengakibatkan gangguan yang disebut sebagai sindrom terhentinya napas saat tidur (Obstructive Sleep Apnea, OSA) – apnea secara harfiah berarti “berhenti bernapas”. Pendengkur yang menderita kelainan ini seringkali berhenti bernapas selama 1 menit atau lebih di saat lelap tidur. Kelainan ini di antaranya berdampak buruk pada penyakit jantung, tekanan darah, dan daya ingat.

Untuk membantu orang-orang seperti inilah para pakar melakukan penelitian ilmiah tentang upaya pengobatan pasien pendengkur, baik melalui operasi atau bukan operasi. Selain dalam bentuk tulisan ilmiah, upaya mereka ini juga terwujud dalam aneka macam teknologi atau alat bantu bagi para pengorok.

Museum mendengkur

Schnarch-Museum Alfeld atau Museum Mengorok Alfeld di Jerman menjadi saksi bahwa mengorok merupakan sesuatu yang luar biasa. Mengorok telah memunculkan kreatifitas manusia dalam rangka membantu sesama mereka yang memiliki masalah tersebut. Bermarkas maya di www.schnarchmuseum.de , museum ini didirikan oleh The Alfelder Schlafapnoe- Gesellschaft (ASG), yakni perkumpulan masyarakat di Alfeld yang memiliki perhatian terhadap apnea.

Museum ini menampilkan berbagai macam perangkat penanggulangan mengorok dari berbagai belahan dunia, yang kuno dan modern. Selain perangkat elektronik dan non-elektronik berbentuk unik, museum yang buka Sabtu Ahad ini memamerkan pula berbagai macam obat-obatan yang diramu untuk membantu meringankan penderitaan para pendengkur.

Demikianlah, tak sekejap apa pun peristiwa di depan mata, tak seberisik apa pun suara yang tertangkap telinga, melainkan ada hikmah maha-agung di balik itu semua. Ini karena Allah menciptakan setiap rincian terkecil hingga terbesar di setiap penjuru alam semesta dengan tujuan dan makna yang haq yang mampu diungkap oleh mereka yang bersungguh-sungguh menggunakan indera, akal dan hati mereka:

“Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan.” (QS. Al Ahqaf, 46:3)

Referensi:



1). NM Al Lawati et al. (2009). “Epidemiology, Risk Factors, and Consequences of Obstructive Sleep Apnea and Short Sleep Duration”. Obstructive Sleep Apnea Symposium. January-February 2009. Progress in Cardiovascular Diseases Vol 51 (4): 285-293.

2). C Main et al. (2009). “Surgical procedures and non-surgical devices for the management of non-apnoeic snoring: a systematic review of clinical effects and associated treatment costs.” January 2009. Health Technology Assessment 2009; Vol. 13 (3): iii, xi-xiv, 1-208.

3). O Yoruk et al. (2009). “Treatment of primary snoring using modified radiofrequency-assisted uvulopalatoplasty.” February 2009. European Archives of Oto-rhino-laryngology. [Epub ahead of print]

4). American Sleep Apnea Association Information (2008). “Sleep Apnea Association Information”. (http://www.sleepapnea.org/info/index.html , dikunjungi pada 14 Mei 2009).

5). Medical College of Wisconsin (2007). “Uvulopalatoplasty (UP)”. (http://www.mcw.edu/sleepmed/ObstructiveSleepApneaOSA/SurgeriesforOSA/UvulopalatoplastyUP.htm , dikunjungi pada 14 Mei 2009)
6). BBC News (2001). “Quiet night's sleep for 'world's loudest man'”. 19 June 2001. (http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/1396836.stm , dikunjungi pada 14 Mei 2009)

7). Museum of Snoring Alfeld. (http://www.schnarchmuseum.de/html/englisch.html , dikunjungi pada 14 Mei 2009)


Selanjutnya,...

Pak Tif, Ketua Tim Sukses dari PKS untuk Duet SBY-Boediono

"Sudah selesai masalah internal sekarang kita sedang menyiapkan tim sukses untuk Pak SBY, ketua tim sukses dari PKS Pak Tifatul Sembiring,"

Jakarta - Setelah sempat memprotes habis-habisan SBY-Boediono, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) luluh juga. PKS bahkan sudah mempersiapkan tim sukses untuk SBY. Tim dari PKS dipimpin langsung oleh Presiden PKS Tifatul Sembiring alias Pak Tif.

"Sudah selesai masalah internal sekarang kita sedang menyiapkan tim sukses untuk Pak SBY, ketua tim sukses dari PKS Pak Tifatul Sembiring," tutur Sekjen PKS Anis Matta saat dijumpai wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (19/5/2009).


Menurut Anis, perdebatan internal dalam tubuh PKS menjelang deklarasi SBY-Boediono adalah hal yang biasa. PKS, menurut dia, hanya menginginkan transparansi saja.

"Wajar saja kalau terjadi sedikit permasalahan, kita ingin bekerja sama untuk jangka panjang, sehingga kami interupsi," tutur Anis.

"Dengarkan pidato Boediono terakhir itu adalah protes PKS," imbuhnya.

Anis kemudian menjelaskan beberapa permasalahan yang menjadi bahan konflik internal PKS dalam kaitan koalisi dengan PD. "Ada problem Pak Boediono dan komunikasi," tutur Anis.

Namun Anis mengaku sudah dicapai kesepakatan antara PKS-PD terkait pencapresan SBY. PKS pun sudah tenang dengan kesepakatan yang telah ditandatangani kedua pihak. "Kontrak politik sudah ditandatangani, ada sepuluh agenda," tegas dia.


Selanjutnya,...

Tifatul: Jangan Ada Intervensi Asing

Mengenai kontrak politik PKS-Partai Demokrat, Tifatul mengatakan ada 3 kategori besar yang disepakati.

INILAH.COM, Jakarta - PKS tidak ingin ada campur tangan asing dalam pilpres saat ini. Partai berlambang setangkai padi diapit 2 bulan sabit itu menepis isu Boediono sebagai antek asing.


"Kalau Boediono kepanjangan tangan asing, ya kita minta supaya tidak boleh ada intervensi," kata Presiden PKS Tifatul Sembiring usai rapat gabungan di BMC, Jakarta, Senin (18/5).


Mengenai kontrak politik PKS-Partai Demokrat, Tifatul mengatakan ada 3 kategori besar yang disepakati. Pertama di tingkat legislatif dan eksekutif yang intinya harus saling peduli.


Kedua, lanjut Tifatul, kesamaan platform di berbagai bidang. Di bidang ekonomi, Indonesia harus memiliki kemandirian. Jangan sampai perekonomian dikuasai oleh asing.


"Ketiga, forum komunikasi yang terdiri dari 3 tahap. Pertama presiden dan pimpinan partai. Kedua antara fraksi dan yang ketiga antara eksekutif. Jadi ada 3 hal itu untuk mngatasi persoalan kita yang terjadi di masa lalu," tandasnya. [bar]


Selanjutnya,...

Tifatul: Berjuang Dulu, Jangan Bicara Kursi

Berjuang dulu kita, kok sudah bicara kursi-kursi. Kalau kursi ada di rumah saya," ujar Presiden PKS.

Bandung - Menjelang detik-detik terakhir pegumuman deklarasi SBY-Boediono sebagai capres-cawapres, PKS menyatakan dukungannya. Padahal sebelumnya dengan lantang partai yang mengklaim islami ini menolak Boediono. Apakah PKS sudah mendapat jatah kursi yang diinginkan?


"Berjuang dulu kita, kok sudah bicara kursi-kursi. Kalau kursi ada di rumah saya," ujar Presiden PKS Tifatul Sembiring usai menghadiri deklarasi SBY-Berboedi di Sabuga, Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/5/2009).

Menurut Tifatul, luluhnya sikap PKS sehingga mendukung SBY-Berboedi lantaran SBY telah menjelaskan bahwa sosok Boediono sangat tepat mendampingi SBY terutama saat Indonesia menghadapi krisis ekonomi.

"Beliau (SBY) butuh orang yang bisa memberi solusi menghadapi krisis," kata Tifatul.

Selain itu, lanjut Tifatul, saat Boediono menjadi Menteri Ekuin, UU Sukuk serta ekonomi syariah diterbitkan. Dua undang-undang ini dianggap mencerminkan prinsip-prinsip Islam.

"Juga tidak benar kedaulatan ekonomi tidak tercapai," pungkasnya.
( anw / yid )

http://pemilu.detiknews.com/read/2009/05/15/231049/1132356/700/tifatul-berjuang-dulu-jangan-bicara-kursi



Selanjutnya,...

Yudhoyono Jelaskan Langsung Prihal Boediono ke PKS

Kamis malam (14/5) kemarin, Ketua Umum Partai Demokrat Hadi utomo, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan Mensesneg Hatta Rajasa yang merupakan utusan khusus Yudhoyono telah bertemu dengan pimpinan PKS.

Manado (ANTARA) - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akan memberikan penjelasan langsung kepada pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengenai alasan pemilihan Boediono sebagai cawapres yang akan mendampinginya pada Pemilihan Presiden Juli nanti.


"Tampaknya teman-teman PKS menginginkan adanya penjelasan lebih lanjut dan langsung dari Pak Yudhoyono. Dan mudah-mudahan nanti akan bertemu, sehingga mendapatkan penjelasan lebih lanjut," kata Ketua Departemen SDM Partai Demokrat Andi Malarangeng di Manado, Jumat.

Andi tidak menjelaskan kapan pertemuan akan dilakukan, namun diperkirakan dilakukan di Jakarta setelah Yudhoyono kembali dari Manado siang ini sebelum melanjutkan perjalanan ke Bandung untuk pendeklarasian capres dan cawapres dari Partai Demokrat.

Andi menjelaskan, Kamis malam (14/5) kemarin, Ketua Umum Partai Demokrat Hadi utomo, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan Mensesneg Hatta Rajasa yang merupakan utusan khusus Yudhoyono telah bertemu dengan pimpinan PKS.

"Kalau memang memerlukan penjelasan lebih lanjut dalam konteks langsung dari Yudhoyono itu juga bisa dilakukan. Kita harap bahwa dengan penjelasan itu persoalannya bisa selesai, bisa diterima. Dan kita bisa sama-sama melakukan deklarasi di Bandung," katanya.

Menurut Andi, sebenarnya penjelasan mengenai alasan pemilihan Boediono sebagai cawapres dari Partai Demokrat sudah disampaikan Partai Demokrat kepada pimpinan PKS melalui telepon karena Yudhoyono memang belum sempat mengagendakan pertemuan langsung mengingat kesibukannya sebagai presiden.

Andi mengungkapkan, Partai Demokrat sudah mengirim undangan resmi kepada pimpinan PKS guna menghadiri acara deklarasi capres dan cawapres Partai Demokrat yang akan dilakukan di Bandung Jumat malam ini.

Sebelumnya, PKS yang bersama PPP, PAN dan PKB menjadi mitra koaliasi Partai Demokrat, melontarkan reaksi paling keras setelah mengetahui Yudhoyono memilih Gubernur Bank Indonesia Boediono sebagai cawapresnya.

PKS menganggap penunjukkan Boediono sama sekali tidak dikomunikasikan dengan partainya dan merasa bahwa pilihan atas Boediono tidak cocok dengan keinginan PKS yang mengharapkan cawapres berasal dari parpol Islam dan bisa memenuhi keinginan umat.

Sementara parpol mitra koalisi lain, menurut Andi sudah bisa memahami alasan penetapan Boediono sebagai cawapres.

"Parpol lain termasuk PPP juga sudah kami bisa beri penjelasan dan bisa menerima penjelasan itu, dan bisa mendukung," jaminnya.

Sedangkan mengenai rencana koalisi dengan PDIP, Andi mengatakan belum ada keputusan yang jelas karena sampai sekarang masih terus dilakukan komunikasi antara kedua partai. (*)



Sumber: ANTARA News
Pengirim: MHN Update: 15/05/2009 Oleh: MHN
Selanjutnya,...

Sabtu, 03 Januari 2009

PKS Jepara Mengutuk Israel


ini (2 /1) jalan kartini depan pendopo Kabupaten Jepara dipadati oleh kader-kader, simpatisan dari Partai Keadilan Sejahtera dan juga dari masyarakat. Mereka beraksi menentang kekejian Zionis Israel atas serangan -serangan maut yang mereka lakukan pada Negeri Muslim Palestina.
Berbagai tulisan yang mengecam Zionis Israel dan juga Amerika yang telah membantu. salah satu dari mereka ada yang memakai topeng Presiden Amerika yang bertanduk Iblis.
dalam orasinya PKS Jepara Menyatakan 8 sikap :
1. Mengutuk keras aksi pembantaian Zionis Israel. yang mana pembantaian ini adalah bentuk frustasi Israel karena tidak dapatmembunuh semangat juang para Pejuang palestina.

2. Berbela sungkawa yang sebesar-besarnya.
3. Menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk mencegah berlangsungnya pembantaian di Palestina.
4. Meminta kepada AS untuk menghentikan serangan sekutunya.
5. mendukung sepenuhnya langkah DPP PKS untuk menghentikan pembantaian di Palestina.
6. Meminta Bupati Jepara agar menghimbau PNS untuk bersedekah membantu Palestina.
7. Menghimbau para kader untuk membantu penderitaan rakyat Palestina.
8. Mengajak kepada seluruh masyarakat untuk Qunut Nazilah do'a keselamatan bagi rakyat Palestina.

Selanjutnya,...

Berita Duka dari Gaza Palestina

Berita Duka dari Palestina

Pada hari ini Sabtu tanggal 27 Desember 2008, Dunia Islam berduka kembali setelah Teroris Israel La'natullah alaihi melakukan rangkaian serangan udara ke Gaza yang menyebabkan kurang lebih 205 orang syahid dan melukai 800orang lainnya. Informasi tersebut saya lihat di headline news di Metro TV, dalam berita itu nampak sekali orang-orang yang tak berdosa, saudara muslim Palestina gugur berjatuhan menjadi syuhada, bahkan nampak oleh mata saya 2 orang bocah yang terluka akibat gempuran udara yang membabi buta zionis biadab Israel dan mungkin masih banyak bocah-bocah kecil tak berdosa yang menjadi korban dari kekejaman tentara Israel pada serangan itu.

Segera setelah kejadian itu, Pemerintah Mesir mengeluarkan pernyataan mengutuk serangan yang dilakukan tentara Israel, kemudian disusul oleh Uni Eropa juga mendesak Israel supaya menghentikan serangan. Menurut saya, sejuta kutukan dari negara-negara Arab atau negara muslim lainnya tidak akan merubah keadaan tanpa ada dukungan nyata bagi saudara muslim di Palestina, sebab sejuta kutukan tiada artinya, bahkan tidak akan melukai sedikitpun walau sehelai rambut dari serigala-serigala tentara zionis Israel yang biadab itu, mungkin bagi mereka kutukan itu hanyalah omong kosong belaka yang hanya menjadi bahan tertawaan mereka.

Rakyat Palestina perlu dukungan nyata untuk melanjutkan perjuangan mereka untuk memperoleh kemerdekaan dan melepaskan diri dari cengkraman penjajah Israel. Berbagai upaya perdamaian dan gencatan senjata yang telah diusahakan tidak satupun membuahkan hasil, dan lagi-lagi yang menjadi korban adalah rakyat muslim Palestina yang tak berdosa. Namun demikian, jatuhnya korban tidak sedikitpun menyurutkan semangat perjuangan dari rakyat Palestina, karena bagi mereka hanya 2 pilihan, Kejayaan atau Mati Syahid.

Presiden PKS Tifatul Sembiring telah menyerukan kader dan simpatisannya untuk menyisihkan sebagian dana kampanye untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina disamping beliau juga menyerukan agar Umat Islam di Indonesia melakukan Qunut Nazilah untuk mendoakan dan mendukung perjuangan rakyat Palestina. Menurut saya ini adalah seruan yang baik, yang seharusnya juga dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, sebagai negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Dan saya pun sebagai sesama saudara muslim juga senantiasa berdoa untuk kejayaan rakyat Palestina, dan sebagai bentuk dukungan saya terhadap perjuangan rakyat palestina malam ini saya menyebarkan SMS yang berbunyi :

"Pada hari ini Sabtu tgl. 27-12-2008 Teroris Israel La'natullah alaihi telah menyerang Saudara kita Muslim Palestina di Gaza yang telah mengakibatkan 205 orang syahid dan melukai 800 orang lainnya. Sebagai bentuk kepedulian kita sebagai saudara muslim, marilah kita berdoa dan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk memperoleh kejayaan atau kemuliaan syahid. Allahu Akbar...Allahu Akbar.. Allahu Akbar... sebarkan pesan ini kepada saudara muslim yang lain sebagai salah satu bentuk kepedulian kita kepada perjuangan rakyat Palestina...

Selanjutnya,...

kisah nabi ibrahim

Nabi Ibrahim adalah putera Aaazar {Tarih} bin Tahur bin Saruj bin Rau' bin Falij bin Aaabir bin Syalih bin Arfakhsyad bin Saam bin Nuh A.S.Ia dilahirkan di sebuah tempat bernama "Faddam A'ram" dalam kerajaan "Babylon" yang pd waktu itu diperintah oleh seorang raja bernama "Namrud bin Kan'aan."
Kerajaan Babylon pd masa itu termasuk kerajaan yang makmur rakyat hidup senang, sejahtera dalam keadaan serba cukup sandang mahupun pandangan serta saranan-saranan yang menjadi keperluan pertumbuhan jasmani mrk.Akan tetapi tingkatan hidup rohani mrk masih berada di tingkat jahiliyah. Mrk tidak mengenal Tuhan Pencipta mrk yang telah mengurniakan mrk dengan segala kenikmatan dan kebahagiaan duniawi. Persembahan mrk adalah patung-patung yang mrk pahat sendiri dari batu-batu atau terbuat dari lumpur dan tanah.

Raja mereka Namrud bin Kan'aan menjalankan tampuk pemerintahnya dengan tangan besi dan kekuasaan mutlak.Semua kehendaknya harus terlaksana dan segala perintahnya merupakan undang-undang yang tidak dpt dilanggar atau di tawar. Kekuasaan yang besar yang berada di tangannya itu dan kemewahan hidup yang berlebuh-lebihanyang ia nikmati lama-kelamaan menjadikan ia tidak puas dengan kedudukannya sebagai raja. Ia merasakan dirinya patut disembah oleh rakyatnya sebagai tuhan. Ia berfikir jika rakyatnya mahu dan rela menyembah patung-patung yang terbina dari batu yang tidal dpt memberi manfaat dan mendtgkan kebahagiaan bagi mrk, mengapa bukan dialah yang disembah sebagai tuhan.Dia yang dpt berbicara, dapat mendengar, dpt berfikir, dpt memimpin mrk, membawa kemakmuran bagi mrk dan melepaskan dari kesengsaraan dan kesusahan. Dia yang dpt mengubah orang miskin menjadi kaya dan orang yang hina-dina diangkatnya menjadi orang mulia. di samping itu semuanya, ia adalah raja yang berkuasa dan memiliki negara yang besar dan luas.

Di tengah-tengah masyarakat yang sedemikian buruknya lahir dan dibesarkanlah Nabi Ibrahim dari seorang ayah yang bekerja sebagai pemahat dan pedagang patung. Ia sebagai calun Rasul dan pesuruh Allah yang akan membawa pelita kebenaran kepada kaumnya,jauh-jauh telah diilhami akal sihat dan fikiran tajam serta kesedaran bahwa apa yang telah diperbuat oleh kaumnya termasuk ayahnya sendiri adalah perbuat yang sesat yang menandakan kebodohan dan kecetekan fikiran dan bahwa persembahan kaumnya kepada patung-patung itu adalah perbuatan mungkar yang harus dibanteras dan diperangi agar mrk kembali kepada persembahan yang benar ialah persembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan pencipta alam semesta ini.

Semasa remajanya Nabi Ibrahim sering disuruh ayahnya keliling kota menjajakan patung-patung buatannya namun karena iman dan tauhid yang telah diilhamkan oleh Tuhan kepadanya ia tidak bersemangat untuk menjajakan brg-brg itu bahkan secara mengejek ia menawarkan patung-patung ayahnya kepada calun pembeli dengan kata-kata:" Siapakah yang akan membeli patung-patung yang tidak berguna ini? "

Nabi Ibrahim Ingin Melihat Bagaimana Makhluk Yang Sudah
Mati Dihidupkan Kembali Oleh Allah

Nabi Ibrahim yang sudah berketetapan hati hendak memerangi syirik dan persembahan berhala yang berlaku dalam masyarakat kaumnya ingin lebih dahulu mempertebalkan iman dan keyakinannya, menenteramkan
hatinya serta membersihkannya dari keragu-raguan yang mungkin esekali mangganggu fikirannya dengan memohon kepada Allah agar diperlihatkan kepadanya bagaimana Dia menghidupkan kembali makhluk-makhluk yang sudah mati.Berserulah ia kepada Allah: " Ya Tuhanku! Tunjukkanlah kepadaku bagaimana engkau menghidupkan makhluk-makhluk yang sudah mati."Allah menjawab seruannya dengan berfirman:Tidakkah engkau beriman dan percaya kepada kekuasaan-Ku? "Nabi Ibrahim menjawab:" Betul, wahai Tuhanku, aku telah beriman dan percaya kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu, namun aku ingin sekali melihat itu dengan mata kepala ku sendiri, agar aku mendapat ketenteraman dan ketenangan dan hatiku dan agar makin menjadi tebal dan kukuh keyakinanku kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu."

Allah memperkenankan permohonan Nabi Ibrahim lalu diperintahkanlah ia menangkap empat ekor burung lalu setelah memperhatikan dan meneliti bahagian tubuh-tubuh burung itu, memotongnya menjadi berkeping-keping mencampur-baurkan kemudian tubuh burung yang sudak hancur-luluh dan bercampur-baur itu diletakkan di atas puncak setiap bukit dari empat bukit yang letaknya berjauhan satu dari yang lain.
Setelah dikerjakan apa yang telah diisyaratkan oleh Allah itu, diperintahnyalah Nabi Ibrahim memanggil burung-burung yang sudah terkoyak-koyak tubuhnya dan terpisah jauh tiap-tiap bahagian tubuh burung dari bahagian yang lain.

Dengan izin Allah dan kuasa-Nya datanglah berterbangan enpat ekor burung itu dalam keadaan utuh bernyawa seperti sedia kala begitu mendengar seruan dan panggilan Nabi Ibrahim kepadanya lalu hinggaplah empat burung yang hidup kembali itu di depannya, dilihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Allah YAng Maha Berkuasa dpt menghidupkan kembali makhluk-Nya yang sudah mati sebagaimana Dia menciptakannya dari sesuatu yang tidak ada. Dan dengan demikian tercapailah apa yang diinginkan oleh Nabi Ibrahim untuk mententeramkan hatinya dan menghilangkan kemungkinan ada keraguan di dalam iman dan keyakinannya, bahwa kekuasaan dan kehendak Allah tidak ada sesuatu pun di langit atau di bumi yang dpt menghalangi atau menentangnya dan hanya kata "Kun" yang difirmankan Oleh-Nya maka terjadilah akan apa yang dikenhendaki " Fayakun".

Nabi Ibrahim Berdakwah Kepada Ayah Kandungnya

Aazar, ayah Nabi Ibrahim tidak terkecuali sebagaimana kaumnya yang lain, bertuhan dan menyembah berhala bah ia adalah pedagang dari patung-patung yang dibuat dan dipahatnya sendiri dan drpnya orang membeli patung-patung yang dijadikan persembahan.
Nabi Ibrahim merasa bahwa kewajiban pertama yang harus ia lakukan sebelum berdakwah kepada orang lain ialah menyedarkan ayah kandungnya dulu orang yang terdekat kepadanya bahwa kepercayaan dan persembahannya kepada berhala-berhala itu adalah perbuatan yang sesat dan bodoh.Beliau merasakan bahawa kebaktian kepada ayahnya mewajibkannya memberi penerangan kepadanya agar melepaskan kepercayaan yang sesat itu dan mengikutinya beriman kepada Allah Yang Maha Kuasa.

Dengan sikap yang sopan dan adab yang patut ditunjukkan oleh seorang anak terhadap orang tuanya dan dengan kata-kata yang halus ia dtg kepada ayahnya menyampaikan bahwa ia diutuskan oleh Allah sebagai nabi dan rasul dan bahawa ia telah diilhamkan dengan pengetahuan dan ilmu yang tidak dimiliki oleh ayahnya. Ia bertanya kepada ayahnya dengan lemah lembut gerangan apakah yang mendorongnya untuk menyembah berhala seperti lain-lain kaumnya padahal ia mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak berguna sedikit pun tidak dpt mendtgkan keuntungan bagi penyembahnya atau mencegah kerugian atau musibah. Diterangkan pula kepada ayahnya bahwa penyembahan kepada berhala-berhala itu adalah semata-mata ajaran syaitan yang memang menjadi musuh kepada manusia sejak Adam diturunkan ke bumi lagi. Ia berseru kepada ayahnya agar merenungkan dan memikirkan nasihat dan ajakannya berpaling dari berhala-berhala dan kembali menyembah kepada Allah yang menciptakan manusia dan semua makhluk yang dihidupkan memberi mrk rezeki dan kenikmatan hidup serta menguasakan bumi dengan segala isinya kepada manusia.

Aazar menjadi merah mukanya dan melotot matanya mendengar kata-kata seruan puteranya Nabi Ibrahim yyang ditanggapinya sebagai dosa dan hal yang kurang patut bahwa puteranya telah berani mengecam dan menghina kepercayaan ayahnya bahkan mengajakkannya untuk meninggalkan kepercayaan itu dan menganut kepercayaan dan agama yang ia bawa. Ia tidak menyembunyikan murka dan marahnya tetapi dinyatakannya dalam kata-kata yang kasar dan dalam maki hamun seakan-akan tidak ada hunbungan diantara mereka. IA berkata kepada Nabi Ibrahim dengan nada gusar: " Hai Ibrahim! Berpalingkah engkau dari kepercayaan dan persembahanku ? Dan kepercayaan apakah yang engkau berikan kepadaku yang menganjurkan agar aku mengikutinya? Janganlah engkau membangkitkan amarahku dan cuba mendurhakaiku.Jika engkau tidak menghentikan penyelewenganmu dari agama ayahmu tidak engkau hentikan usahamu mengecam dan memburuk-burukkan persembahanku, maka keluarlah engkau dari rumahku ini. Aku tidak sudi bercampur denganmu didalam suatu rumah di bawah suatu atap. Pergilah engkau dari mukaku sebelum aku menimpamu dengan batu dan mencelakakan engkau."

Nabi Ibrahim menerima kemarahan ayahnya, pengusirannya dan kata-kata kasarnya dengan sikap tenang, normal selaku anak terhadap ayah seray berkaat: " Oh ayahku! Semoga engkau selamat, aku akan tetap memohonkan ampun bagimu dari Allah dan akan tinggalkan kamu dengan persembahan selain kepada Allah. Mudah-mudahan aku tidak menjadi orang yang celaka dan malang dengan doaku utkmu." Lalu keluarlah Nabi Ibrahim meninggalkan rumah ayahnya dalam keadaan sedih dan prihati karena tidak berhasil mengangkatkan ayahnya dari lembah syirik dan kufur.

Nabi Ibrahim Menghancurkan Berhala-berhala

Kegagalan Nabi Ibrahim dalam usahanya menyedarkan ayahnya yang tersesat itu sangat menusuk hatinya karena ia sebagai putera yang baik ingin sekali melihat ayahnya berada dalam jalan yang benar terangkat dari lembah kesesatan dan syirik namun ia sedar bahwa hidayah itu adalah di tangan Allah dan bagaimana pun ia ingin dengan sepenuh hatinya agar ayahnya mendpt hidayah ,bila belum dikehendaki oleh Allah maka sia-sialah keinginan dan usahanya.
Penolakan ayahnya terhadap dakwahnya dengan cara yang kasar dan kejam itu tidak sedikit pun mempengaruhi ketetapan hatinya dan melemahkan semangatnya untuk berjalan terus memberi penerangan kepada kaumnya untuk menyapu bersih persembahan-persembahan yang bathil dan kepercayaan-kepercayaan yang bertentangan dengan tauhid dan iman kepada Allah dan Rasul-Nya

Nabi Ibrahim tidak henti-henti dalam setiap kesempatan mengajak kaumnya berdialog dan bermujadalah tentang kepercayaan yang mrk anut dan ajaran yang ia bawa. Dan ternyata bahwa bila mrk sudah tidak berdaya menilak dan menyanggah alasan-alasan dan dalil-dalil yang dikemukakan oleh Nabi Ibrahim tentang kebenaran ajarannya dan kebathilan kepercayaan mrk maka dalil dan alasan yang usanglah yang mrk kemukakan iaitu bahwa mrk hanya meneruskan apa yang oleh bapa-bapa dan nenek moyang mrk dilakukan dan sesekali mrk tidak akan melepaskan kepercayaan dan agama yang telah mrk warisi.

Nabi Ibrahim pd akhirnya merasa tidak bermanfaat lagi berdebat dan bermujadalah dengan kaumnya yang berkepala batu dan yang tidak mahu menerima keterangan dan bukti-bukti nyata yang dikemukakan oleh beliau dan selalu berpegang pada satu-satunya alasan bahwa mrk tidak akan menyimpang dari cara persembahan nenek moyang mrk, walaupun oleh Nabi Ibrahim dinyatakan berkali-kali bahwa mrk dan bapa-bapa mrk keliru dan tersesat mengikuti jejak syaitan dan iblis.
Nabi Ibrahim kemudian merancang akan membuktikan kepada kaumnya dengan perbuatan yang nyata yang dapat mrk lihat dengan mata kepala mrk sendiri bahwa berhala-berhala dan patung-patung mrk betul-betul tidak berguna bagi mrk dan bahkan tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.

Adalah sudah menjadi tradisi dan kebiasaan penduduk kerajaan Babylon bahwa setiap tahun mrk keluar kota beramai-ramai pd suatu hari raya yang mrk anggap sebagai keramat. Berhari-hari mrk tinggal di luar kota di suatu padang terbuka, berkhemah dengan membawa bekalan makanan dan minuman yang cukup. Mrk bersuka ria dan bersenang-senang sambil meninggalkan kota-kota mrk kosong dan sunyi. Mrk berseru dan mengajak semua penduduk agar keluar meninggalkan rumah dan turut beramai -ramai menghormati hari-hari suci itu. Nabi Ibrahim yang juga turut diajak turut serta berlagak berpura-pura sakit dan diizinkanlah ia tinggal di rumah apalagi mrk merasa khuatir bahwa penyakit Nabi Ibrahim yang dibuat-buat itu akan menular dan menjalar di kalangan mrk bila ia turut serta.

" Inilah dia kesempatan yang ku nantikan," kata hati Nabi Ibrahim tatkala melihat kota sudah kosong dari penduduknya, sunyi senyap tidak terdengar kecuali suara burung-burung yang berkicau, suara daun-daun pohon yang gemerisik ditiup angin kencang. Dengan membawa sebuah kapak ditangannya ia pergi menuju tempat beribadatan kaumnya yang sudah ditinggalkan tanpa penjaga, tanpa juru kunci dan hanya deretan patung-patung yang terlihat diserambi tempat peribadatan itu. Sambil menunjuk kepada semahan bunga-bunga dan makanan yang berada di setiap kaki patung berkata Nabi Ibrahim, mengejek:" Mengapa kamu tidak makan makanan yang lazat yang disaljikan bagi kamu ini? Jawablah aku dan berkata-katalah kamu."Kemudian disepak, ditamparlah patung-patung itu dan dihancurkannya berpotong-potong dengan kapak yang berada di tangannya. Patung yang besar ditinggalkannya utuh, tidak diganggu yang pada lehernya dikalungkanlah kapak Nabi Ibrahim itu.

Terperanjat dan terkejutlah para penduduk, tatkala pulang dari berpesta ria di luar kota dan melihat keadaan patung-patung, tuhan-tuhan mrk hancur berantakan dan menjadi potongan-potongan terserak-serak di atas lantai. Bertanyalah satu kepada yang lain dengan nada hairan dan takjub: "Gerangan siapakah yang telah berani melakukan perbuatan yang jahat dan keji ini terhadap tuhan-tuhan persembahan mrk ini?" Berkata salah seorang diantara mrk:" Ada kemungkinan bahwa orang yang selalu mengolok-olok dan mengejek persembahan kami yang bernama Ibrahim itulah yang melakukan perbuatan yang berani ini." Seorang yang lain menambah keterangan dengan berkata:" Bahkan dialah yang pasti berbuat, karena ia adalah satu-satunya orang yang tinggal di kota sewaktu kami semua berada di luar merayakan hari suci dan keramat itu." Selidik punya selidik, akhirnya terdpt kepastian yyang tidak diragukan lagi bahwa Ibrahimlah yang merusakkan dan memusnahkan patung-patung itu. Rakyat kota beramai-ramai membicarakan kejadian yang dianggap suatu kejadian atau penghinaan yang tidak dpt diampuni terhadap kepercayaan dan persembahan mrk. Suara marah, jengkel dan kutukan terdengar dari segala penjuru, yang menuntut agar si pelaku diminta bertanggungjawab dalam suatu pengadilan terbuka, di mana seluruh rakyat penduduk kota dapat turut serta menyaksikannya.

Dan memang itulah yang diharapkan oleh Nabi Ibrahim agar pengadilannya dilakukan secara terbuka di mana semua warga masyarakat dapat turut menyaksikannya. Karena dengan cara demikian beliau dapat secara terselubung berdakwah menyerang kepercayaan mrk yang bathil dan sesat itu, seraya menerangkan kebenaran agama dan kepercayaan yang ia bawa, kalau diantara yang hadir ada yang masih boleh diharapkan terbuka hatinya bagi iman dari tauhid yang ia ajarkan dan dakwahkan.
Hari pengadilan ditentukan dan datang rakyat dari segala pelosok berduyung-duyung mengujungi padang terbuka yang disediakan bagi sidang pengadilan itu.

Ketika Nabi Ibrahim datang menghadap para hakim yang akan mengadili ia disambut oleh para hadirin dengan teriakan kutukan dan cercaan, menandakan sangat gusarnya para penyembah berhala terhadap beliau yang telah berani menghancurkan persembahan mrk.
Ditanyalah Nabi Ibrahim oleh para hakim:" Apakah engkau yang melakukan penghancuran dan merusakkan tuhan-tuhan kami?" Dengan tenang dan sikap dingin, Nabi Ibrahim menjawab:" Patung besar yang berkalungkan kapak di lehernya itulah yang melakukannya. Cuba tanya saja kepada patung-patung itu siapakah yang menghancurkannya." Para hakim penanya terdiam sejenak seraya melihat yang satu kepada yang lain dan berbisik-bisik, seakan-akan Ibrahim yang mengandungi ejekan itu. Kemudian berkata si hakim:" Engkaukan tahu bahwa patung-patung itu tidak dapat bercakap dan berkata mengapa engkau minta kami bertanya kepadanya?" Tibalah masanya yang memang dinantikan oleh Nabi Ibrahim,maka sebagai jawapan atas pertanyaan yang terakhir itu beliau berpidato membentangkan kebathilan persembahan mrk,yang mrk pertahankan mati-matian, semata-mata hanya karena adat itu adalah warisan nenek-moyang. Berkata Nabi Ibrahim kepada para hakim itu:" Jika demikian halnya, mengapa kamu sembah patung-patung itu, yang tidak dapat berkata, tidak dapat melihat dan tidak dapat mendengar, tidak dapat membawa manfaat atau menolak mudharat, bahkan tidak dapat menolong dirinya dari kehancuran dan kebinasaan? Alangkah bodohnya kamu dengan kepercayaan dan persembahan kamu itu! Tidakkah dapat kamu berfikir dengan akal yang sihat bahwa persembahan kamu adalah perbuatan yang keliru yang hanya difahami oleh syaitan. Mengapa kamu tidak menyembah Tuhan yang menciptakan kamu, menciptakan alam sekeliling kamu dan menguasakan kamu di atas bumi dengan segala isi dan kekayaan. Alangkah hina dinanya kamu dengan persembahan kamu itu."

Setelah selesai Nabi Ibrahim menguraikan pidatonya iut, para hakim mencetuskan keputusan bahawa Nabi Ibrahim harus dibakar hidup-hidup sebagai ganjaran atas perbuatannya menghina dan menghancurkan tuhan-tuhan mrk, maka berserulah para hakim kepada rakyat yang hadir menyaksikan pengadilan itu:" Bakarlah ia dan belalah tuhan-tuhanmu , jika kamu benar-benar setia kepadanya."

Nabi Ibrahim Dibakar Hidup-hidup

Keputusan mahkamah telah dijatuhakan.Nabi Ibrahim harus dihukum dengan membakar hidup-hidup dalam api yang besar sebesar dosa yang telah dilakukan. Persiapan bagi upacara pembakaran yang akan disaksikan oleh seluruh rakyat sedang diaturkan. Tanah lapang bagi tempat pembakaran disediakan dan diadakan pengumpulan kayu bakar dengan banyaknya dimana tiap penduduk secara gotong-royong harus mengambil bahagian membawa kayu bakar sebanyak yang ia dapat sebagai tanda bakti kepada tuhan-tuhan persembahan mrk yang telah dihancurkan oleh Nabi Ibrahim.

Berduyun-duyunlah para penduduk dari segala penjuru kota membawa kayu bakar sebagai sumbangan dan tanda bakti kepada tuhan mrk. Di antara terdapat para wanita yang hamil dan orang yang sakit yang membawa sumbangan kayu bakarnya dengan harapan memperolehi barakah dari tuhan-tuhan mereka dengan menyembuhkan penyakit mereka atau melindungi yang hamil di kala ia bersalin.
Setelah terkumpul kayu bakar di lanpangan yang disediakan untuk upacara pembakaran dan tertumpuk serta tersusun laksan sebuah bukit, berduyun-duyunlah orang datang untuk menyaksikan pelaksanaan hukuman atas diri Nabi Ibrahim. Kayu lalu dibakar dan terbentuklah gunung berapi yang dahsyat yang sedang berterbangan di atasnya berjatuhan terbakar oleh panasnya wap yang ditimbulkan oleh api yang menggunung itu. Kemudian dalam keadaan terbelenggu, Nabi Ibrahim didtgkan dan dari atas sebuah gedung yang tinggi dilemparkanlah ia kedalam tumpukan kayu yang menyala-nyala itu dengan iringan firman Allah:" Hai api, menjadilah engkau dingin dan keselamatan bagi Ibrahim."

Sejak keputusan hukuman dijatuhkan sampai saat ia dilemparkan ke dalam bukit api yang menyala-nyala itu, Nabi Ibrahim tetap menunjukkan sikap tenang dan tawakkal karena iman dan keyakinannya bahwa Allah tidak akan rela melepaskan hamba pesuruhnya menjadi makanan api dan kurban keganasan orang-orang kafir musuh Allah. Dan memang demikianlah apa yang terjadi tatkala ia berada dalam perut bukit api yang dahsyat itu ia merasa dingin sesuai dengan seruan Allah Pelindungnya dan hanya tali temali dan rantai yang mengikat tangan dan kakinya yang terbakar hangus, sedang tubuh dan pakaian yang terlekat pada tubuhnya tetap utuh, tidak sedikit pun tersentuh oleh api, hal mana merupakan suatu mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada hamba pilihannya, Nabi Ibrahim, agar dapat melanjutkan penyampaian risalah yang ditugaskan kepadanya kepada hamba-hamba Allah yang tersesat itu.

Para penonton upacara pembakaran hairan tercenggang tatkala melihat Nabi Ibrahim keluar dari bukit api yang sudah padam dan menjadi abu itu dalam keadaan selamat, utuh dengan pakaiannya yang tetap berda seperti biasa, tidak ada tanda-tanda sentuhan api sedikit jua pun. Mereka bersurai meninggalkan lapangan dalam keadaan hairan seraya bertanya-tanya pada diri sendiri dan di antara satu sama lain bagaimana hal yang ajaib itu berlaku, padahal menurut anggapan mereka dosa Nabi Ibrahim sudah nyata mendurhakai tuhan-tuhan yang mereka puja dan sembah.Ada sebahagian drp mrk yang dalam hati kecilnya mulai meragui kebenaran agama mrk namun tidak berani melahirkan rasa ragu-ragunya itu kepada orang lain, sedang para pemuka dan para pemimpin mrk merasa kecewa dan malu, karena hukuman yang mrk jatuhkan ke atas diri Nabi Ibrahim dan kesibukan rakyat mengumpulkan kayu bakar selama berminggu-minggu telah berakhir dengan kegagalan, sehingga mrk merasa malu kepada Nabi Ibrahim dan para pengikutnya.

Mukjizat yang diberikan oleh Allah s.w.t. kepada Nabi Ibrahim sebagai bukti nyata akan kebenaran dakwahnya, telah menimbulkan kegoncangan dalam kepercayaan sebahagian penduduk terhadap persembahan dan patung-patung mrk dan membuka mata hati banyak drp mrk untuk memikirkan kembali ajakan Nabi Ibrahim dan dakwahnya, bahkan tidak kurang drp mrk yang ingin menyatakan imannya kepada Nabi Ibrahim, namun khuatir akan mendapat kesukaran dalam penghidupannya akibat kemarahan dan balas dendam para pemuka dan para pembesarnya yang mungkin akan menjadi hilang akal bila merasakan bahwa pengaruhnya telah bealih ke pihak Nabi Ibrahim.
Selanjutnya,...

MENIKAHKAH NABI ISA AS

Sebuah pertanyaan ‘radikal’ yg membuatku cukup terkejut, dilontarkan dalam sebuah pengajian yg baru-baru ini aku hadiri. Pertanyaan ini diajukan dalam sebuah sesi pertanyaan di pengajian, yg sempat menyinggung Da Vinci Code, sebuah buku laris karangan Dan Brown, yg dianggap melecehkan dan menelanjangi agama Kristen.

Kembali ke masalah pokok.

Selama beberapa waktu, pertanyaan ini mengusik benakku…bahkan melebar…jika Nabi Isa as sudah menikah, siapakah istrinya? Lalu, apakah beliau mempunyai anak? Jika beliau mempunyai istri dan anak, bagaimana kehidupannya? Kapan istri dan anaknya meninggal? Apakah istri dan anaknya termasuk golongan yg menganggap Nabi Isa as sebagai Tuhan (seperti yg diyakini kaum Kristen) ataukah menganggapnya sebagai nabi semata (seperti yg diyakini kaum Muslim)? Atau jangan-jangan anak dan istrinya malah termasuk orang2 yg menentang ajaran Nabi Isa as, karena tidak semua anak dan istri seorang Nabi termasuk pendukung/beriman. Anak dan istri Nabi Nuh as, Nabi Luth as, termasuk orang2 yg menentang ajaran yg dibawa oleh suami/ayah mereka.

Lebih dari 20 tahun aku belajar Al Qur’an, baik terjemahan dan tafsirnya, termasuk juga belajar hadits, belum pernah aku mendapatkan informasi (yg cukup detil) mengenai kehidupan Nabi Isa as, melainkan apa yg telah dituliskan. Dimulai dari proses mengandungnya Siti Maryam (ibunda Nabi Isa as) secara ajaib, karena dalam riwayat versi Islam beliau ini TIDAK PERNAH DISENTUH (APALAGI BERHUBUNGAN BADAN) DENGAN LELAKI, sebagaimana tercantum di surat Maryam(19):19-22,“Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”. — Maryam berkata: “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!“– Jibril berkata: “Demikianlah. Tuhanmu berfirman: “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.” — Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.”

Kemudian keajaiban Nabi Isa as saat mampu berbicara dan berdebat, meski beliau masih di dalam buaian ibundanya. ALLOH SWT memberikan keajaiban ini sebagai jawaban atas tuduhan2 yg dilontarkan orang2 kepada ibundanya, yakni tuduhan berbuat zina. Maryam(19):27-36,“Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. — Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina”, — maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?” — Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. — dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; — dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. — Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”. — Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. — Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia. — Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus.”

Pada ayat di atas, Nabi Isa juga sudah MENEGASKAN BAHWA DIRINYA BUKANLAH ANAK ALLOH SWT. Demikianlah Al Qur’an menjelaskan posisi Nabi Isa as, yakni HANYA SEBAGAI UTUSAN ALLOH SWT, bukan sebagai anak-Nya.

Beberapa fragmen kehidupan Nabi Isa bisa dilihat di artikel mu’jizat yg pernah aku tulis.

Adapun pada ayat di atas juga, Nabi Isa as menegaskan bahwa dirinya akan dibangkitkan lagi (berdasar hadits Rasululloh SAW, Nabi Isa as akan turun menjelang hari Kiamat tiba).

Sementara itu, di bagian hadits, aku juga tidak temukan ucapan Rasululloh SAW (yg cukup detail) tentang kehidupan nabi Isa as.

Akhirnya aku bertemu dengan seseorang (hmm…katakanlah mas R) yg menjelaskan apa yg dia ketahui tentang Nabi Isa as, dari ilmu dan referensi2 yg dia punyai. Dia sebutkan bahwa secara agama (Islam), memang tidak ditemukan bukti-bukti otentik bahwa Nabi Isa as telah menikah. Namun, jika ditelusuri dari kebudayaan yg ada pada saat itu, serta berdasar tulisan2 yg dia dapat (’gilanya’, dia juga menyertakan beberapa tulisan di Da Vinci Code sebagai sumber informasi, karena menurutnya ada beberapa tulisan di situ yg bisa dipercaya, termasuk keterangan Nabi Isa as menikah dg Maria Magdalena).

Nah, mas R ini menyebutkan dari tulisan dan dokumen2 lain yg dia dapatkan dan pernah dia pelajari, secara TIDAK LANGSUNG menyatakan bahwa Nabi Isa as sudah menikah.
1. Dalam jamuan makan terakhir, seperti yg dilukis oleh Michael Angelo(atau Leonardo Da Vinci?), ada narasi yg menyebutkan Nabi Isa menuangkan anggur ke gelas. Menurut mas R, kala itu hanya orang yg sudah menikah yg boleh menuang anggur.
2. Nabi Isa as dianggap sebagai raja oleh para pengikutnya. Ungkapan dan jabatan raja, sama halnya poin 1, hanya diberikan kepada orang2 yg sudah menikah.

Lebih kurang 1-2 minggu, aku berusaha mencari referensi tambahan sebagai penguat dari cerita mas R, terutama referensi dari ulama2 yg, ehm, bisa dipercaya. Hasilnya, NOL BESAR. Sama sekali tidak ditemukan adanya informasi (baru) mengenai kehidupan Nabi Isa as.

Di hari kesekian, aku akhirnya mencapai satu titik…di mana aku akhirnya hanya ‘berserah’ kepada ALLOH SWT mengenai kehidupan Nabi Isa as. Apakah beliau menikah, mempunyai anak, dst dst…itu adalah urusan ALLOH SWT. Sebagai seorang muslim, aku ‘hanya bertugas’ mengimani Nabi Isa as sebagai salah satu utusan-Nya. ‘Kekritisan’ yg sempat muncul di benakku tentang kehidupan (pribadi) Nabi Isa as sesungguhnya (bagiku kini) adalah sebuah ‘kesia-siaan’ (meski sebenarnya tidak sia-sia, karena dari situ akhirnya ilmuku bertambah).

Mengapa kita mesti meributkan kehidupan pribadi Nabi? Sudah jelas beliau utusan ALLOH SWT, tentu banyak sekali tujuan dan maksud ALLOH SWT yg seringkali tidak bisa kita pahami, dari setiap tindakan dan perilaku Nabi-Nabi-Nya itu.

Tentu saja, hal ini bukan berarti ALLOH SWT melarang kita menggunakan akal kita untuk berpikir tentang ciptaan-Nya. Namun, nampaknya akal tidak akan bisa menjangkau daerah keimanan, sebuah daerah yg seringkali akal dan logika tidak akan bisa memahami. Hanya kebersihan dan mata hati yg terbuka-lah yg bisa mengerti secara menyeluruh.

Akhir kata…semoga tulisan ini cukup menarik dan bisa membangkitkan daya kritis kita..
Selanjutnya,...

KISAH NABI ISA

Seorang lagi Nabi Allah yang diceritakan dari kecil di dalam al-Qur'an ialah Isa. Baginda diutus kepada kaum Bani Israil dengan kitab Injil yang diturunkan sebelum al-Qur'an.

Di dalam al-Qur'an, Nabi Isa disebut dengan empat panggilan iaitu Isa, Isa putera Mariam, putera Mariam, dan al-Masih.

Ibunya seorang yang sangat dimuliakan Allah. Dia memilihnya di atas semua perempuan di semua alam. Firman-Nya, "Dan ketika malaikat-malaikat berkata, 'Wahai Mariam, Allah memilih kamu, dan membersihkan kamu, dan Dia memilih kamu di atas semua perempuan di semua alam'" (3:42).

Mariam, ibu Nabi Isa, telah menempuh satu ujian yang amat berat daripada Allah. Dia dipilih untuk melahirkan seorang Nabi dengan tanpa disentuh oleh seseorang lelaki. Dia adalah seorang perempuan yang suci.

Kelahiran

Kelahiran Nabi Isa merupakan suatu mukjizat kerana dilahirkan tanpa bapa. Kisahnya diceritakan di dalam al-Qur'an. Di sini, ceritanya bermula dari kunjungan malaikat kepada Mariam atas perintah Allah. Ketika itu, malaikat menyerupai manusia dengan tanpa cacat. Kemunculan malaikat membuat Mariam menjadi takut lalu berkata,

"Aku berlindung pada Yang Pemurah daripada kamu, jika kamu bertakwa (takut kepada Tuhan)!'

Dia (malaikat) berkata, 'Aku hanyalah seorang rasul yang datang daripada Pemelihara kamu, untuk memberi kamu seorang anak lelaki yang suci.'" (19:18-19)

Pada ayat yang lain, diceritakan bahawa malaikat yang datang itu telah memberi nama kepada putera yang bakal dilahirkan. Nama itu diberi oleh Allah, dan dia (Isa) akan menjadi terhormat di dunia dan akhirat sambil berkedudukan dekat dengan Tuhan. Ayatnya berbunyi:

"Wahai Mariam, Allah menyampaikan kepada kamu berita gembira dengan satu Kata daripada-Nya, yang namanya al-Masih, Isa putera Mariam, terhormat di dunia dan di akhirat, daripada orang-orang yang didekatkan." (3:45)

Kemudian Mariam bertanya,

"Bagaimanakah aku akan ada seorang anak lelaki sedang tiada seorang manusia pun menyentuhku, dan bukan juga aku seorang jalang?" (19:20)

Malaikat menjawab,

"Dia (Allah) berkata, 'Begitulah; Pemelihara kamu telah berkata, 'Itu mudah bagi-Ku; dan supaya Kami membuat dia satu ayat (tanda) bagi manusia, dan satu pengasihan daripada Kami; ia adalah perkara yang telah ditentukan'" (19:21).

Maka lahirlah Isa putera Mariam lebih enam ratus tahun sebelum Nabi Muhammad dilahirkan. Allah membuat Nabi Isa dan ibunya satu ayat (tanda) bagi manusia, iaitu tanda untuk menunjukkan kebesaran-Nya (23:50).

Allah juga menyatakan bahawa Nabi Isa adalah seperti Adam, walaupun Adam diwujudkan tanpa ibu dan bapa. Kesamaan mereka berdua adalah pada ciptaan. Kedua-duanya dicipta daripada tanah (3:59). Itu menunjukkan mereka adalah manusia biasa, kerana manusia dicipta daripada tanah.

Kerasulan dan Kenabian

Isa adalah seorang Nabi dan juga seorang Rasul. Baginda dan beberapa orang rasul telah dilebihkan Allah daripada rasul-rasul lain. Ada yang Dia berkata-kata kepadanya, ada yang Dia menaikkan darjat, dan bagi Isa, Dia memberi bukti-bukti yang jelas serta mengukuhkannya dengan Roh Suci. Firman-Nya:

"Dan rasul-rasul itu, sebahagian Kami melebihkan di atas sebahagian yang lain. Sebahagian ada yang kepadanya Allah berkata-kata, dan sebahagian Dia menaikkan darjat. Dan Kami memberikan Isa putera Mariam bukti-bukti yang jelas, dan Kami mengukuhkan dia dengan Roh Qudus (Suci)." (2:253)

Namun begitu, manusia dilarang oleh Allah untuk membeza-bezakan antara para rasul dan Nabi. Larangan itu berbunyi,

"Katakanlah, 'Kami percaya kepada Allah, dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, dan Ismail, dan Ishak, dan Yaakub, dan puak-puak, dan apa yang diberi kepada Musa, dan Isa, dan apa yang diberi kepada Nabi-Nabi daripada Pemelihara mereka. Kami tidak membeza-bezakan seorang pun antara mereka, dan kepada-Nya kami muslim.'" (2:136)

Akibat membeza-bezakan Nabi atau Rasul dapat dilihat pada hari ini, iaitu Nabi Isa dipercayai oleh sesetengah pihak sebagai Tuhan atau anak Tuhan, dan Nabi Muhammad, dianggap macam Tuhan, yang berhak membuat hukum agama.

Ajaran

Oleh kerana Isa seorang Nabi baginda diberi sebuah Kitab, Injil, yang mengandungi petunjuk dan cahaya untuk menjadi pegangan Bani Israil. Selain menyuruh Bani Israil menyembah Allah dengan mentaati Injil, baginda mengesahkan kitab Taurat yang diturunkan sebelumnya. Dua firman Allah menjelaskannya di sini, berbunyi:

"Dan Kami mengutus, menyusuli jejak-jejak mereka, Isa putera Mariam, dengan mengesahkan Taurat yang sebelumnya; dan Kami memberinya Injil, di dalamnya petunjuk dan cahaya," (5:46) dan,

"Aku (Isa) hanya mengatakan kepada mereka apa yang Engkau memerintahkan aku dengannya: 'Sembahlah Allah, Pemelihara aku dan Pemelihara kamu.'" (5:117)

Turut disebut di dalam Injil (dan Taurat) ialah berita mengenai kedatangan seorang Nabi berbangsa Arab, atau ummiy (7:157), dan janji dikurniakan Taman atau Syurga bagi orang-orang yang berperang di jalan Allah (9:111). Janji itu juga didapati di dalam Taurat dan al-Qur'an.

Ketika baginda diutus, manusia sedang berselisih dalam hal agama. Maka kedatangannya adalah juga untuk memperjelaskan apa yang diperselisihkan. Firman Allah:

"dia (Isa) berkata, 'Aku datang kepada kamu dengan kebijaksanaan, dan supaya aku memperjelaskan kepada kamu sebahagian apa yang dalamnya kamu memperselisihkan; maka kamu takutilah Allah, dan taatlah kepadaku.'" (43:63)

Baginda juga memberitahu tentang kedatangan seorang rasul selepas baginda, yang namanya akan dipuji. Ayat yang mengisahkannya berbunyi:

"Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku (Isa) rasul Allah kepada kamu, mengesahkan Taurat yang sebelum aku, dan memberi berita gembira dengan seorang rasul yang akan datang selepas aku, namanya ahmad (dipuji).” (61:6)

Pengikut setia

Seperti Nabi atau Rasul yang lain, baginda mempunyai pengikut-pengikut yang setia dan juga yang tidak setia atau yang menentang. Pengikut-pengikutnya yang setia percaya kepada Allah dan kepadanya. Mereka adalah muslim. Firman Allah:

"Dan ketika Aku mewahyukan pengikut-pengikut yang setia, 'Percayalah kepada-Ku, dan rasul-Ku'; mereka berkata, 'Kami percaya, dan saksilah Engkau akan kemusliman kami.'" (5:111)

Pengikut-pengikut yang setia pula menjadi penolong-penolong, bukan baginya tetapi bagi Allah. Firman-Nya:

"Berkatalah pengikut-pengikutnya yang setia, 'Kami akan menjadi penolong-penolong Allah; kami percaya kepada Allah, dan saksilah kamu akan kemusliman kami.'" (3:52)

Begitu juga bagi pengikut-pengikut setia Nabi-Nabi lain, termasuk Muhammad. Semuanya menjadi penolong-penolong Allah, untuk melaksana dan menyampaikan mesej-Nya. Firman Allah:

"Wahai orang-orang yang percaya, jadilah kamu penolong-penolong Allah, sebagaimana Isa putera Mariam berkata kepada pengikut-pengikut yang setia, 'Siapakah yang akan menjadi penolong-penolong aku bagi Allah?' Pengikut-pengikut yang setia berkata, 'Kami akan menjadi penolong-penolong Allah.'" (61:14)

Walau bagaimana pun, pengikut-pengikut Nabi Isa yang setia memerlukan bukti selanjut untuk megesahkan kebenarannya dan supaya hati mereka menjadi tenteram. Untuk itu mereka memohon sebuah meja hidangan dari langit. Kisahnya berbunyi begini:

"Dan apabila pengikut-pengikut yang setia berkata, 'Wahai Isa putera Mariam, bolehkah Pemelihara kamu menurunkan kepada kami sebuah meja hidangan dari langit?'

Dia (Isa) berkata, 'Kamu takutilah Allah, jika kamu orang-orang mukmin.'

Mereka berkata, 'Kami menghendaki untuk memakan daripadanya, dan hati kami menjadi tenteram, supaya kami mengetahui bahawa kamu berkata benar kepada kami, dan supaya kami adalah antara para saksinya.'" (5:112-113)

Justeru itu, baginda memohon kepada Allah,

"Ya Allah, Pemelihara kami, turunkanlah kepada kami sebuah meja hidangan dari langit, yang akan menjadi bagi kami satu perayaan, yang pertama dan yang akhir bagi kami, dan satu ayat (tanda) daripada Engkau. Dan berilah rezeki untuk kami; Engkau yang terbaik daripada pemberi-pemberi rezeki." (5:114)

Allah mengabulkan permintaannya. Lantas, meja hidangan yang turun menjadi satu lagi mukjizat bagi Nabi Isa. Dan ia juga menjadi nama sebuah surah di dalam al-Qur'an, iaitu surah kelima, al-Maidah.

Mukjizat

Selain daripada kelahiran yang luar biasa dan meja hidangan, Nabi Isa telah dikurniakan dengan beberapa mukjizat lain. Ayat berikut menjelaskannya:

"Ketika Allah berkata, 'Wahai Isa putera Mariam, ingatlah akan rahmat-Ku ke atas kamu, dan ke atas ibu kamu, apabila Aku mengukuhkan kamu dengan Roh Qudus (Suci), untuk berkata-kata kepada manusia di dalam buaian dan setelah dewasa ..... dan apabila kamu mencipta daripada tanah liat, dengan izin-Ku, yang seperti bentuk burung, dan kamu menghembuskan ke dalamnya, lalu jadilah ia seekor burung, dengan izin-Ku, dan kamu menyembuhkan orang buta, dan orang sakit kusta, dengan izin-Ku, dan kamu mengeluarkan orang yang mati, dengan izin-Ku' ..... lalu orang-orang yang tidak percaya antara mereka berkata, 'Tiadalah ini, melainkan sihir yang nyata.'" (5:110)

Walaupun Nabi Muhammad hanya diberi satu mukjizat, manusia ditegah daripada berkata bahawa Nabi Isa adalah lebih mulia daripada Nabi Muhammad. Kerana, seperti yang sudah maklum, amalan membeza-beza para Nabi dan Rasul dilarang Allah. (Sila rujuk Tidak Mempercayai Mukjizat Nabi?)

Wafat

Tidak seperti kepercayaan sesetengah orang iaitu Nabi Isa tidak wafat semasa disalib tetapi diangkat naik ke langit. Sebenarnya, Nabi Isa telah wafat di bumi, namun bukan disalib. Baginda telah wafat selepas peristiwa penyaliban ke atasnya di sebuah tempat lain yang tidak diceritakan di dalam al-Qur'an. Besar kemungkinan baginda telah melarikan diri dari tempat baginda dijatuhkan hukum.

Bukti yang menunjukkan baginda telah wafat di bumi terdapat pada ayat-ayat berikut:

"Apabila Allah berkata, 'Wahai Isa, Aku akan mematikan kamu, dan menaikkan kamu kepada-Ku, dan Aku membersihkan kamu daripada orang-orang yang tidak percaya .....'" (3:55)

"Dan aku (Isa) seorang saksi ke atas mereka selama aku di kalangan mereka; tetapi setelah Engkau mematikan aku, Engkau Sendiri adalah penjaga ke atas mereka; Engkau saksi atas segala sesuatu." (5:117)

Akan tetapi, sebahagian daripada kaum Bani Israil mengatakan bahawa mereka telah membunuhnya disalib. Allah mengatakan yang sebaliknya pula. Apa yang berlaku hanya satu kesamaan sahaja. Firman-Nya:

"ucapan mereka, 'Kami telah membunuh al-Masih, Isa putera Mariam, rasul Allah.' Tetapi mereka tidak membunuhnya, dan tidak juga menyalibnya, tetapi hanya satu kesamaan yang ditunjukkan kepada mereka. Orang-orang yang berselisih mengenainya benar-benar dalam keraguan terhadapnya; mereka tidak ada pengetahuan mengenainya, kecuali mengikuti sangkaan; mereka tidak membunuhnya, yakinlah." (4:157)

Telah wujud lagi kepercayaan terhadap Nabi Isa yang tidak disahkan Allah di dalam al-Qur'an, iaitu baginda akan muncul lagi di bumi buat kali kedua. Itu tidak benar. (Sila rujuk artikel Menanya Ustaz: kedatangan Imam Mahadi & Nabi Isa dan Imam Mahadi di ruangan Soalan Lazim. Terima kasih.)

Terpesong

Setelah baginda wafat, beberapa perkara telah berlaku. Pertama, orang-orang yang mengaku pengikut baginda telah menubuhkan sistem berahib, atau berpaderi, atau sistem berulama dalam agama. Sistem itu tidak dianjurkan oleh Allah. Firman-Nya:

"Dan rahbaniyah (sistem berahib) yang mereka reka - Kami tidak menuliskan (menetapkan) untuk mereka" (57:27).

Kemudian, antara mereka bersetuju untuk mengangkat Nabi Isa sebagai Tuhan atau anak Tuhan, mungkin kerana kelahiran yang luar biasa dan mukjizat-mukjizatnya. Mereka yang berbuat demikian telah terpesong dalam kepercayaan lalu menjadi kafir. Firman-Nya:

"Merekalah orang-orang yang tidak percaya (kafir), yang berkata, 'Sesungguhnya Allah, Dia ialah al-Masih putera Mariam'" (5:17), dan

"orang-orang Kristian berkata, 'Al-Masih ialah putera Allah.' Itu adalah ucapan daripada mulut mereka, menurut ucapan orang-orang yang tidak percaya sebelum mereka. Allah memerangi mereka! Bagaimanakah mereka dipalingkan?" (9:30)

Satu bukti telah didatangkan Allah untuk menunjukkan kepalsuan kepercayaan mereka. Buktinya adalah pada amalan memakan makanan, berbunyi:

"Al-Masih, putera Mariam, hanyalah seorang rasul; rasul-rasul sebelum dia telah berlalu. Ibunya seorang wanita yang benar; mereka berdua makan makanan. Perhatikanlah bagaimana Kami memperjelaskan ayat-ayat kepada mereka, kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling." (5:75)

Nabi Isa dan ibunya makan makanan. Tetapi Tuhan tidak makan. Kalau Dia makan tentu Dia mempunyai sebuah "pintu kecil" untuk mengeluarkan makanan yang tidak diperlukan lagi. Tuhan tidak ada pintu tersebut seperti yang terdapat di bahagian belakang badan manusia atau haiwan.

Sekiranya hujah itu disampaikan kepada orang-orang yang mempercayai Nabi Isa itu Tuhan atau anak-Nya, tentu mereka akan berpaling juga dan tetap dengan kepercayaan mereka. Begitulah manusia dengan kepercayaan agamanya. Mereka lupa menggunakan akal.

Akhirat

Kepercayaan serupa itu sungguh berat di sisi Allah sehingga Nabi Isa akan ditanya di akhirat. Baginda akan ditanya sama ada baginda telah menyatakan bahawa baginda dan ibunya adalah tuhan-tuhan selain daripada Allah. Pertanyaan-Nya berbunyi:

"Wahai Isa putera Mariam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, 'Ambillah aku dan ibuku sebagai tuhan-tuhan selain daripada Allah'?" (5:116)

Nabi Isa akan menjawab:

"Kepada Engkau sanjungan! Tiadalah bagiku untukku mengatakan apa yang aku tiada hak dengannya. Jika aku mengatakannya, Engkau mengetahuinya, dengan mengetahui apa yang di dalam jiwaku, dan aku tidak mengetahui apa yang di dalam jiwa Engkau; sesungguhnya Engkaulah yang mengetahui yang ghaib." (5:116)

Jawapannya bersambung lagi:

"Aku hanya mengatakan kepada mereka apa yang Engkau memerintahkan aku dengannya: 'Sembahlah Allah, Pemelihara aku dan Pemelihara kamu.' Dan aku seorang saksi ke atas mereka selama aku di kalangan mereka; tetapi setelah Engkau mematikan aku, Engkau Sendiri adalah penjaga ke atas mereka; Engkau saksi atas segala sesuatu." (5:117)

Nabi Muhammad juga akan ditanya di akhirat atas sesuatu yang amat berat juga. Baginda ditanya mengenai sambutan kaumnya terhadap al-Qur'an. Jawapan baginda berbunyi:

"Wahai Pemeliharaku, sesungguhnya kaumku mengambil al-Qur'an ini sebagai suatu yang tidak dipedulikan." (25:30)

Itulah yang berlaku pada hari ini. Ajaran al-Qur'an tidak dipedulikan. Namun, masa masih ada untuk semua kembali kepada ajaran al-Qur'an.
Selanjutnya,...

NABI ADAM AS

Penciptaan Adam
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Penciptaan Adam
Setelah Allah SWT. menciptakan bumi, langit, dan malaikat, Allah berkehendak untuk menciptakan makhluk lain yang nantinya akan dipercaya menghuni, mengisi, serta memelihara bumi tempat tinggalnya. Saat Allah mengabari para malaikat akan kehendak-Nya untuk menciptakan manusia, mereka khawatir makhluk tersebut nantinya akan membangkang terhadap ketentuan-Nya dan melakukan kerusakan di muka bumi. Berkatalah para malaikat kepada Allah:
"Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" (Q.S. Al-Baqarah [2]:30)

Allah kemudian berfirman untuk menghilangkan keraguan para malaikat-Nya:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S. Al-Baqarah [2]:30)
Lalu diciptakanlah Adam oleh Allah dari segumpal tanah liat yang kering dan lumpur hitam yang dibentuk sedemikian rupa. Setelah disempurnakan bentuknya, maka ditiupkanlah roh ke dalamnya sehingga ia dapat bergerak dan menjadi manusia yang sempurna. Awalnya Nabi Adam a.s. ditempatkan di surga, tetapi diturunkan oleh Allah ke bumi bersama istrinya karena mengingkari ketentuan Allah.
Adam diturunkan dibumi bukan karena mengingkari ketentuan, melainkan dari sejak akan diciptakan, Allah sudah menunjuk Adam sebagai khalifah di muka bumi. jadi meskipun tidak melanggar ketentuan (Allah) adam akan tetap diturunkan kebumi sebagai khalifah pertama.
Adam merupakan nabi dan juga manusia pertama yang bergelar khalifah Allah yang dimuliakan dan ditinggikan derajatnya. Ia diutus untuk memperingatkan anak cucunya agar menyembah Allah. Di antara sekian banyak anak cucunya, ada yang taat dan ada pula yang membangkang.
[sunting]Kesombongan setan
Saat semua makhluk penghuni surga bersujud menyaksikan keagungan Allah itu, hanya setan yang membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah karena merasa dirinya lebih mulia, lebih utama, dan lebih agung dari Adam. Hal itu disebabkan karena setan merasa diciptakan dari unsur api, sedangkan Adam hanyalah dari tanah dan lumpur. Kebanggaan akan asal-usul menjadikannya sombong dan merasa enggan untuk bersujud menghormati Adam seperti para makhluk surga yang lain.
Disebabkan oleh kesombongannya itulah, maka Allah menghukum setan dengan mengusirnya dari surga dan mengeluarkannya dari barisan para malaikat disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga kiamat kelak. Disamping itu, ia telah dijamin sebagai penghuni neraka yang abadi.
Setan dengan sombong menerima hukuman itu dan ia hanya memohon kepada-Nya untuk diberi kehidupan yang kekal hingga kiamat. Allah memperkenankan permohonannya itu. Tanpa mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, setan justru mengancam akan menyesatkan Adam sehingga ia terusir dari surga. Ia juga bersumpah akan membujuk anak cucunya dari segala arah untuk meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang sesat bersamanya. Allah kemudian berfirman bahwa setan tidak akan sanggup menyesatkan hamba-Nya yang beriman dengan sepenuh hati.Pengetahuan Adam
Allah hendak menghilangkan pandangan miring dari para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmah-Nya yang menyatakan Adam sebagai penguasa bumi, maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang ada di alam semesta yang kemudian diperagakan di hadapan para malaikat. Para malaikat tidak sanggup menjawab firman Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka dan mengakui ketidaksanggupan mereka dengan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui sesuatupun kecuali apa yang diajarkan-Nya.
Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama benda itu kepada para malaikat dan setelah diberitahu oleh Adam, berfirmanlah Allah kepada mereka bahwa hanya Dialah yang mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui segala sesuatu yang nampak maupun tidak nampak.
[sunting]Adam menghuni surga
Adam diberi tempat oleh Allah di surga dan baginya diciptakan Hawa untuk mendampingi, menjadi teman hidup, menghilangkan rasa kesepian, dan melengkapi fitrahnya untuk menghasilkan keturunan. Menurut cerita para ulama, Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam sebelah kiri sewaktu beliau masih tidur sehingga saat beliau terjaga, Hawa sudah berada di sampingnya. Allah berfirman kepada Adam:
"Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Baqarah [2]:35)
[sunting]Tipu daya setan
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan saat diusir oleh Allah dari surga akibat pembangkangannya, setan mulai merancang skenario untuk menyesatkan Adam dan Hawa yang hidup bahagia di surga yang tenteram dan damai.
Bujuk rayunya dimulai saat ia menyatakan kepada mereka bahwa ia adalah kawan mereka yang ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan kebahagiaan mereka. Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh iblis untuk membuat Adam dan Hawa terbujuk. Ia membisikkan kepada mereka bahwa larangan Allah kepada mereka untuk memakan buah dari pohon terlarang adalah karena mereka akan hidup kekal sebagai malaikat apabila memakannya. Bujukan itu terus menerus diberikan kepada Adam dan Hawa sehingga akhirnya mereka terbujuk dan memakan buah dari pohon terlarang tersebut. Jadilah mereka melanggar ketentuan Allah sehingga Dia menurunkan mereka ke bumi. Allah berfirman:
"Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan." (Q.S. Al-Baqarah [2]:36)
Mendengar firman Allah tersebut, sadarlah Adam dan Hawa bahwa mereka telah terbujuk oleh rayuan setan sehingga mendapat dosa besar karenanya. Setelah taubat mereka diterima, Allah berfirman:
"Turunlah kamu dari syurga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."
Adam dan Hawa turun ke bumi
Turunlah mereka berdua ke bumi dan mempelajari cara hidup baru yang berbeda jauh dengan keadaan hidup di surga. Mereka harus menempuh kehidupan sementara dengan beragam suka dan duka sambil terus menghasilkan keturunan yang beraneka ragam bentuknya.
Kisah Adam dalam Al-Quran
Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya Al-Baqarah [2]:30-38 dan Al-A’raaf [7]:11-25.
----------------------------
wikipedia.com

Selanjutnya,...

LAUT DIMANA NABI MUSA MENYEBRANG

inilah laut dimana nabi Musa As menyeberang saat ia dan pengikutnya di kejar oleh Firaun.


segalapuji bagi ALLAH Tuhan semesta alam.
Selanjutnya,...

KISAH NABI MUSA AS

Dan (ingatlah), ketika kami belah laut untukmu, lalu kami selamatkan kamu dan kami tenggelamkan (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan (QS 2:50).Dan kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, Karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu Telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)” (QS 10:90).Dan Sesungguhnya Telah kami wahyukan kepada Musa: “Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, Maka buatlah untuk mereka jalan yang kering dilaut itu[933], kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)”. (QS 20:77)Maka Fir’aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka. (QS 20:78)Lalu kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. (QS 26:63)

Anda mungkin masih ingat dengan kisah Nabi Musa yang bersama kaumnya diperintahkan oleh Allah untuk meninggalkan Mesir. Ketika telah sampai di tepi Laut Merah, Allah memerintahkan Nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya hingga laut luas yang berada di hadapan mereka terbelah membentuk jalan dengan dua dinding air yang tinggi. Pernahkah anda membayangkan betapa dahsyatnya kejadian tersebut?

Menurut sejarah, peristiwa itu terjadi sekitar 3500 tahun yang lalu. Ada beberapa pakar yang telah mencoba untuk meneliti kembali peristiwa ini berdasarkan bukti-bukti ilmiah yang ada dan menerbitkannya dalam bentuk buku dan DVD
Baiklah, sekarang mari kita coba untuk melihat lebih jauh ke lokasi tempat Nabi Musa dan para pengikutnya menyeberang menurut para ahli tersebut. Lokasi penyeberangan diperkirakan berada di Teluk Aqaba di Nuwaybi. Kedalaman maksimum perairan di sekitar lokasi penyeberangan adalah 800 meter di sisi ke arah Mesir dan 900 meter di sisi ke arah Arab. Sementara itu di sisi utara dan selatan lintasan penyeberangan (garis merah) kedalamannya mencapai 1500 meter. Kemiringan laut dari Nuwaybi ke arah Teluk Aqaba sekitar 1/14 atau 4 derajat, sementara itu dari Teluk Nuwaybi ke arah daratan Arab sekitar 1/10 atau 6 derajat. Jarak antara Nuwaybi ke Arab sekitar 1800 meter (menurut peta dari MSN Encarta bahkan sekitar 10 km). Lebar lintasan dimana laut terbelah diperkirakan 900 meter.

Dapatkah anda membayangkan berapa gaya yang diperlukan untuk dapat menyibakkan air laut hingga memiliki lebar lintasan 900 meter dengan jarak 1800 meter pada kedalaman perairan yang rata-rata mencapai ratusan meter untuk waktu yang cukup lama mengingat pengikut Nabi Musa yang menurut sejarah berjumlah ribuan? (menurut tulisan lain diperkirakan jaraknya mencapai 7 km, dengan jumlah pengikut Nabi Musa sekitar 600.000 orang dan waktu yang ditempuh untuk menyeberang sekitar 4 jam).

Menurut sebuah perhitungan diperkirakan diperlukan tekanan (gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000 Newton/m2 atau setara dengan tekanan yang kita terima jika menyelam di laut hingga kedalaman 280 meter. Atau jika kita kaitkan dengan kecepatan angin, maka akan melebihi kecepatan angin pada saat terjadi Hurikan. Atau jika mengacu kepada perhitungan seorang pakar dari Rusia yang bernama Volzinger, diperlukan hembusan angin dengan kecepatan konstan 30 meter/detik (108 km/jam) sepanjang malam. Sungguh dahsyat bukan? Allah Maha Besar.


Selanjutnya,...

PKS Siapkan Sejuta Kejutan Baru?

PKS awal dapat digerakan dengan semangat kader yang kuat karena kader sendiri yang melahirkan partai tersebut. Dalam konteks Indonesia, PKS adalah sebuah gerakan yang cukup lama dipersiapkan. Mulai dari penanaman ideologi sampai permasalahan keseharian tentang keluarga. Semuanya berada dalam soliditas antar kader.

INILAH.COM, Jakarta – Seabreg langkah telah diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Semuanya mengejutkan. Semua membuka mata tentang soliditas dan kreativitas PKS. Langkah apa lagi yang akan diapungkan mereka?
PKS memang tak ada matinya. Ada saja tindak dan langkah mereka yang menghangatkan konstelasi politik nasional. Banyak yang dongkol dan mengejek. Tapi, dalam hati mereka, pasti ada satu pengakuan, betapa dinamisnya partai politik yang satu ini.
Dalam beberapa minggu terakhir, masyarakat luas memperbincangkan iklan PKS yang menyertakan mantan presiden Soeharto dan para pahlawan nasional. Juga publik memperdebatkan langkah PKS memberikan penghargaan bagi 100 pemuda berprestasi, meski menuai kontroversi. Semua itu dilihat sebagai menguatnya arus perubahan dalam PKS.
Sebelumnya, pada bulan Februari 2008, PKS juga melaksanakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Denpasar, Bali. Dalam Mukernas, PKS menyatakan diri sebagai partai yang terbuka.
Gambaran di atas menunjukkan terjadinya perubahan di tubuh PKS. Mereka berubah dari partai yang eksklusif menjadi partai inklusif dan terbuka.
Benarkah? Perdebatan di kalangan analis politik dan kaum terpelajar mengenai inklusivisme-eksklusivisme di PKS, merebak di ruang kampus, hotel, sampai warung kopi. Umar Hamdani, aktivis muda PKS dan Direktur Lingkar Studi Islam & Kultur (LSIK) Jakarta melihat beragamnya pandangan itu tak lepas dari adanya perbedaan antara PKS dan parpol lain.
Yang membedakan PKS dengan partai lain, kata Umar, adalah soliditas kader dan militansi keislamannya. “PKS awal terkesan kental dengan kosa kata jihad dan sering dikaitkan dengan pembelaan terhadap negara-negara Timur Tengah,” kata Umar, yang juga periset Islam dan politik di PSIK Universitas Paramadina.
Selain itu, kata Moh Shofan MA dari Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah, PKS juga sering mengadakan acara-acara seminar dan perekrutan kader melalui metode yang tidak jauh berbeda dengan partai-partai lain. Padahal, PKS awal adalah gerakan eksklusif dan memiliki metode khusus dalam rekrutmen kader.
Fenomena itu, dalam sebuah gerakan (politik) yang berideologi agama, wajar adanya. PKS sadar agama adalah lahan yang paling bisa mengikat massa.
PKS awal dapat digerakan dengan semangat kader yang kuat karena kader sendiri yang melahirkan partai tersebut. Dalam konteks Indonesia, PKS adalah sebuah gerakan yang cukup lama dipersiapkan. Mulai dari penanaman ideologi sampai permasalahan keseharian tentang keluarga. Semuanya berada dalam soliditas antar kader.
Namun sejak 2004 PKS mulai berperan lebih luas, dari mulai parlemen sampai pemerintahan. Mulai saat itu, para elit PKS menyesuaikan kondisi kematerian, kebendaan. “Padahal, pada tahap awal, para tokoh PKS hidup sederhana karena gerakan ini menamakan diri gerakan dakwah yang kental dengan nilai-nilai Islam. Termasuk yang paling kentara adalah persaudaraan (ukhuwah) dan kesederhanaan (qanaah, tawadhu’, zuhud),” kata Umar.
Perubahan secara materi itulah yang mengikis semangat kader muda PKS. “Situasinya menuju pengeroposan partai. Itu jika PKS mau menyadari,” kata Moh Shofan, alumnus Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang.
PKS tampaknya terus bergerak sembari melakukan refleksi dan mawas diri. Kini seabreg manuver sedang dipersiapkan lagi untuk meramaikan Pemilu 2009. Dahsyat lagi, barangkali. [I4]

Sumber: Inilah.Com

Selanjutnya,...

LSN: PKNU Lebih Islami Dari PKS

Jakarta - Citra Islami Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tampaknya mulai luntur. Hal ini setidaknya terbaca dari hasil jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN). PKS menduduki peringkat keempat partai yang dianggap paling Islami.
Di atas PKS, bertengger di nomor satu Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), lalu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di nomor dua, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di nomor tiga.


"Prosentase terbesar responden (76,9 persen) mempersepsikan PKNU sebagai partai yang paling Islami. PPP yang benar-benar berasas Islam berada di posisi kedua (75,9 persen). Di tempat ketiga PKB (67,3 persen), diikuti PKS (63,9 persen)," ujar Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (27/11/2008).
Di bawah PKS, berurutan Partai Bulan Bintang (PBB) di nomor lima (61,5 persen), lalu PAN (55,3 persen), PBR (42,9 persen), dan PMB (20,4 persen).
"PKS yang sejak awal menobatkan dirinya sebagai partai dakwah ini hanya dianggap sebagai partai yang Islami oleh 63,9 persen responden saja," terang Umar.
Nasib serupa dialami PBB. Partai yang gencar dengan program syariat Islamnya ini hanya dianggap sebagai partai yang Islami oleh 61,5 persen responden. "Ini dapat dikatakan bahwa PKS dan PBB gagal mencitrakan dirinya sebagai partai yang mewakili aspirasi umat Islam," imbuh Umar.
Survei tersebut dilakukan pada tanggal 21-31 Oktober 2008 di 33 provinsi di Indonesia. Survei ini melibatkan 1.230 responden yang diwawancarai secara tatap muka. Teknik yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.


Selanjutnya,...

PKS Taliban?

Tulisan I Made Artjana soal nasionalisme Partai Keadilan Sejahtera (PKS) cukup menarik untuk ditanggapi. Dibandingkan dengan partai-partai Islam lain, PKS memang paling mendapat sorotan.
Banyak kalangan memang mencurigai partai yang berasal dari anak muda kampus ini mengusung agenda tersembunyi. Yang paling banyak dicurigai partai ini merupakan partai trans nasionalis dan mengusung semangat Pan Islamisme.
Karena itu para politisi lain secara diam-diam menjuluki mereka sebagai Taliban, merujuk pada kelompok pelajar di Afghanistan yang mengambilalih kekuasaan dan memberlakukan aturan-aturan Islam tradisional secara tegas.


Apakah kecurigaan mereka berdasar atau sekedar kecemburuan? Sebab partai ini secara fantastis mampu mengubah dirinya dari partai yang tidak lolos ET pada Pemilu 1999, menjadi salah satu pemenang Pemilu 2004?
Dibandingkan dengan partai-partai lain yang mengaku berazas Islam (PPP, PBR) atau partai yang berbau Islam (PAN dan PKB), langkah-langkah PKS memang sangat mencuri perhatian. Partai ini membawa berbagai perubahan dalam tradisi dan praktik politik di Indonesia.
Pada kampanye Pemilu 2004, massa PKS merebut simpati karena selalu tampil tertib dan santun. Mereka juga mempunyai ‘pasukan semut’ yang bertugas membersihkan sampah dari lokasi bekas kampanye. Beda dengan sejumlah massa partai yang acap tampil beringas dan menakutkan ketika menggelar kampanye.
Kekaguman orang kian berlanjut, ketika sejumlah anggota dewan dari sejumlah partai banyak terlibat dalam skandal korupsi dan skandal seks, para anggota PKS malah ramai-ramai mengembalikan uang suap. Di sejumlah daerah praktik serupa juga terjadi. Belum lama ini, di Kutai Kertanegara, Kaltim yang memiliki 43 orang anggota DPRD, 40 orang di antaranya diseret ke pengadilan karena korupsi. Hanya 3 orang yang tidak terlibat. Mereka adalah anggota Fraksi PKS.
Berbagai praktik politik ‘yang baik dan benar’ ini barangkali bisa menjelaskan mengapa kemudian sejumlah Pilkada dimenangkan oleh calon yang diusung PKS. Yang paling fenomenal adalah kemenangan pasangan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf pada Pilkada Jabar.
Sebelumnya jago PKS juga sempat mengguncang DKI. Dikeroyok oleh 20 partai, pasangan Adang-Dani yang diusung PKS hanya kalah tipis lawan Fauzi Bowo-Prijanto. Trend kemenangan itu juga berlanjut di sejumlah daerah. Barangkali dalam hal Pilkada, PKS hanya kalah dibanding Golkar dan PDIP. Dengan performans semacam itu wajar kalau keberadaan PKS menjadi diwaspadai oleh partai lainnya.
Kembali ke soal nasionalis atau tidak? Saya setuju dengan parameter yang digunakan oleh I Made Artjana terutama pada parameter ketiga yakni performans partai. Namun saya tidak hanya membatasi pada wilyah dimana PKS menang Pilkada, namun performans secara keseluruhan.
Ketika PKS menang pada Pemilu DKI, banyak yang khawatir akan lahir sejumlah Perda Syariah. Tempat hiburan malam ditutup, para pelacur diburu, dan minuman keras dilarang. Ternyata sampai saat ini tak ada Perda semacam itu. Yang membuat Perda Syariah justru Walikota Tangerang Wahyudin Halim yang notabene calon yang diusung Golkar. Begitu juga dengan Jawa Barat. Sejauh ini tak terdengar ada gerakan yang mengarah pada Islamisasi.
Yang kita bisa amati sekarang, justru terlihat ada kecenderungan PKS mulai bergerak ke kanan tengah. Ini misalnya terlihat ketika mereka menyatakan sebagai partai terbuka dalam Mukernas di Bali. Pilihan Bali sebagai tempat Mukernas pun sudah menyiratkan ada yang berubah pada partai ini. Acara-acara besar PKS juga tidak lagi didominasi dengan hiburan nasyid. Sejumlah band seperti coklat dan Nidji pernah tampil dalam perhelatan PKS. Irama rock malah lebih terasa dibandingkan nasyid.
Apakah mungkin kelompok Taliban yang melarang anak-anak wanita ke sekolah, membiarkan pertunjukan semacam itu, apalagi mengundangnya?
Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh PKS itu pasti, bukan tanpa kesengajaan. Seolah ingin menepis keraguan tentang nasionalisme mereka, saat ini kita bisa melihat atribut bendera putih seolah tak terpisahkan dengan mereka. Para petinggi partai, termasuk Ketua Dewan Syuro PKS Hilmi Aminudin selalu menggunakan simbol merah putih mencolok dibajunya.
Ketika memilih 100 orang pemimpin muda, ternyata PKS juga tidak hanya memilih figur yang dikenal dengan latar belakang Islam yang kental. Sejumlah tokoh muda dari partai lain, seperti PDI, PPP dan Golkar termasuk dalam deretan 100 nama tadi.
Apakah semua langkah tadi merupakan sebuah strategi menghilangkan jejak? Saya kira untuk sebuah partai yang mempunyai idiologi kuat seperti PKS tidak mungkin melakukan kompromi hanya untuk kepentingan-kepentingan semacam itu. Walaupun tidak lepas dari sebuah upaya untuk meraih suara sebanyak mungkin pada Pemilu 2009, langkah-langkah tersebut patut kita hargai.
Mencurigai kelompok lain atau mengklaim bahwa kita paling nasionalis dan yang lain tidak, adalah sikap yang berbahaya.

Selanjutnya,...

Kamis, 01 Januari 2009

ಕಿಸ್ ಯೂಸುಫ್ ದಂ Zulaikha

Ra’il, wanita cantik yang biasa dipanggil dengan nama Zulaiha. Ia senantiasa mempercantik paras, menghias diri, dan memakai wangi-wangian. Kemudian berdiri, pagi dan petang, di beranda istananya di atas
Sungai Nil, dalam kegelisahan yang tak jelas penyebabnya. Angin sepoi bertiup tenang dan halus, seakan enggan mengusik ranting-ranting pohon bunga yang mengelilingi beranda istana itu, Zulaiha memandangi sungai dan airnya yang tenang, dan sesekali wajahnya menoleh ke atas, melihat bintang-bintang yang bertaburan di langit nan tinggi, mengelilingi bulan yang sebahagian sinarnya terhalang oleh awan.

Sesaat kemudian, seorang pelayan menghampiri dengan segelas sari buah dingin

untuknya, tetapi sang puteri menolak dan malah memerintahkan pelayan itu untuk kembali. Nafasnya semakin menyesakkan, serasa hampir-hampir mencekik lehernya. Dia sendiri tidak
tahu apa yang digelisahkannya. Kecantikan? Bukan! Dia wanita tercantik di seluruh Mesir. Anak? Mungkin itu benar, sebab sampai saat ini ia belum dikurniai seorang anak pun. Sebenarnya ia dapat saja mengambil anak angkat yang disukainya, sebab ia orang terkaya di negeri itu. Tapi naluri keibuannya ternyata menentang niatnya. Dia ingin mengandung dan melahirkan puteranya sendiri, sebagaimana wanita-wanita lain. Tapi suratan takdir menghendaki lain, suaminya tidak kuasa mengubah impiannya menjadi kenyataan.

Berkecamuklah semua fikiran itu di kepalanya. Ia terlena dalam lamunannya, sampai suara halus suaminya tiba-tiba mengejutkan hatinya. “Ra’il, isteriku yang cantik, bergembiralah!” Kata suaminya sambil menunjukkan sesuatu. Zulaiha menoleh kepada suaminya, dan betapa terkejut ketika ia lihat suaminya datang bersama seorang anak kecil.


“Siapa namamu?” tanya Zulaiha.
Dengan suara yang hampir-hampir tidak terdengar, anak itu menjawab, “Yusuf”.

Al-Aziz, suami Zulaiha, kemudian mengikutinya dari belakang serta berkata, “Telah kubeli ia dari kafilah yang didapati disebuah telaga di padang pasir. Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi ia bermanfaat bagi kita, atau kita pungut ia sebagai anak”.

Isteri al-Aziz tidak mengetahui takdir apa yang bakal terjadi antara dia dan anak itu di hari-hari yang akan datang. Yang jelas ia merasa senang atas kedatangan anak itu, dan hilanglah
kesedihan yang selama ini menghimpit dadanya. Hari-hari berlalu. Yusuf semakin besar dan menjadi dewasa. Wajahnya tampak semakin tampan. Isteri Aziz tidak mengerti kebahagiaan
apa yang meresap di hatinya setiap kali ia memandang Yusuf, dan kesedihan yang menghantuinya ketika Yusuf hilang dari pandangannya. Setiap kali malam tiba, dan Yusuf pergi ke kamar tidurnya, Zulaiha merasa ada sesuatu yang mengusik lubuk jiwanya, sehingga
kadang kala ia bangun meninggalkan suaminya yang sedang tidur, kemudian pergi ke pintu kamar Yusuf. Zulaiha berdiri di pintu kamar Yusuf beberapa saat. Dalam hatinya timbul keraguan: apakah sebaiknya ia masuk menemui Yusuf seperti yang diinginkannya,
ataukah ia kembali ke tempatnya sendiri di samping suaminya. Fikiran seperti itu selalu mengganggu hatinya semalaman, sampai cahaya matahari pagi terlihat masuk melalui jendela-jendela kamarnya. Jika sudah demikian, ia kembali ke kamar suaminya.

Setiap kali pandangannya bertemu dengan pandangan Yusuf, ia merasakan keinginan yang kuat untuk selalu berada dekat pemuda itu, dan tak ingin rasanya berpisah untuk selama-lamanya. Namun, hati kecilnya berkata bahawa Yusuf tidak memendam perasaan
yang sama seperti perasaannya. Pertanyaan yang selalu mengusik kalbunya adalah: Apakah Yusuf mencintainya sebagaimana ia mencintai Yusuf? Apakah Yusuf memendam perasaan seperti yang dipendamnya? Meskipun hati kecilnya berkata bahawa Yusuf tidak menampakkan sikap seperti itu, ia tidak mahu mendengar jawapan itu. Pada suatu petang, isteri Aziz merasa tidak kuasa lagi hanya berdiri di ambang cinta yang disimpannya kepada Yusuf. Ia kemudian berdiri dimuka cermin, mengagumi kecantikan parasnya, seraya berkata kepada dirinya sendiri, “Adakah, di seluruh Mesir ini, wanita yang kecantikannya melebihi kecantikanku, sehingga Yusuf menghindar dariku? Tidak boleh tidak, wahai, Yusuf, hari ini aku akan menjumpaimu dengan segala macam bujukan dan rayuan, sampai engkau tunduk kepadaku”.

Kemudian ia membuka lemari, dan matanya mengamati setumpuk pakaian di dalamnya. Dipilihnya salah satu gaunnya yang paling indah, berwarna merah dengan model yang membangkitkan ghairah laki-laki. Manakala gaun itu dikenakan, maka sebahagian auratnya yang seharusnya tersembunyi akan tampak. Itulah yang justeru dikehendakinya. Kemudian ia memakai wangi wangian di sekujur tubuhnya, yang menyebabkan seorang lelaki akan berghairah kerana baunya. Setelah itu, ia atur rambutnya seindah-indahnya di malam yang sunyi itu. Setelah menyelesaikan dan menyempurnakan dandanannya, Zulaiha mengamati sekelilingnya, hingga ia benar-benar yakin bahawa tidak ada seorang pun pelayannya yang masih menunggunya di situ; semuanya sudah lelap di kamarnya masing-masing di kegelapan malam itu. Ia pun tahu bahawa suaminya sedang memenuhi panggilan seorang hakim Mesir dan sibuk dengan urusan-urusannya, sehingga tidak mungkin ia akan kembali sebelum fajar pagi tiba. Setelah segalanya beres, pergilah ia menuju kamar Yusuf. Didapatinya pintu kamar itu tertutup dan lampunya sudah dimatikan. Dengan perlahan ia mengetuk; satu kali, dua kali ... dan tiga kali. Tak lama kemudian, Yusuf pun bangun menyalakan lampu dan membukakan pintu. Alangkah terkejutnya Yusuf ketika ia melihat isteri al-Aziz sudah berada di hadapannya. Tapi ia tidak berkata apa-apa kecuali hanya diam menunduk. Tiba-tiba Zulaiha masuk ke dalam, mendekatinya dengan ramah, dan memegang tangannya sambil menutup pintu kamar. Zulaiha merasakan kegelisahan, ketakutan, dan tak boleh menjawab pandangan kedua mata Yusuf. Ia lalu berpaling ke arah Yusuf, sedangkan Yusuf selalu berusaha menjauh darinya. Isteri al-Aziz kemudian berkata, “Apakah maksud semua ini, hai, Yusuf? Janganlah engkau menjauh dariku, sehingga aku binasa kerana rindu kepadamu”. Yusuf diam tanpa jawapan. Isteri al-Aziz mendekatinya lagi seraya berkata, “Aduhai, Yusuf,
betapa indahnya rambutmu!”
Yusuf menjawab, “Inilah sesuatu yang pertama kali akan
berhamburan dari tubuhku setelah aku mati”.
“Aduhai, Yusuf, betapa indahnya kedua matamu!” Bujuk isteri al-Aziz
lagi.
“Keduanya ini adalah benda yang pertama kali akan lepas dari
kepalaku dan akan mengalir di muka bumi!”
Isteri al-Aziz berkata lagi, “Betapa tampannya wajahmu, hai, Yusuf”.
“Tanah kelak akan melumatnya,” Jawab Yusuf.
Kemudian Zulaiha berkata kepadanya, “Telah terbuka tubuhku
kerana ketampanan wajahmu”.
“Syaitan menolongmu untuk berbuat hal itu!” Kata Yusuf.
“Yusuf! Bagaimanapun aku harus mendapatkan apa yang selama ini
kudambakan, dan kini aku datang kerananya”. Kata Zulaiha.
Yusuf menjawab: “Ke manakah aku akan lari dari murka Allah jika
aku menderhakaiNya?”
Sedarlah isteri al-Aziz bahawa Yusuf benar-benar tidak mahu
memenuhi apa yang ia inginkan. Maka, ia pun lebih mendekat lagi,
dan meletakkan badan Yusuf di atas dadanya. Ia berharap Yusuf
akan tertarik kepadanya dan mahu memenuhi keinginannya. Akan
tetapi, di luar dugaannya, Yusuf malah menghindar darinya dan
segera berlari hendak keluar dari kamar itu.
Isteri al-Aziz tak habis berfikir mengapa Yusuf sedemikian
keras mempertahankan kesuciannya di hadapan wanita cantik yang telah
siap melayaninya, bahkan lari menjauh darinya. Ia lalu mengejar
Yusuf dari belakang untuk memaksanya. Ketika sudah sangat dekat,
dipegangnyalah bahagian belakang baju Yusuf dan ditariknya
kuat-kuat. Dengan penuh kemarahan, ia melarang Yusuf keluar dari
kamar. Akhirnya, koyaklah bahagian belakang baju Yusuf.
Pada saat yang sama, tiba-tiba al-Aziz sudah berada di
hadapan mereka berdua, bersama saudara sepupu Zulaiha. Dengan serta
merta isteri al-Aziz berkata: “Apakah hukuman bagi orang yang
akan berbuat serong kepada isterimu, selain dipenjarakan atau
(dihukum) dengan seksaan yang pedih?” Dengan perkataan itu,
Zulaiha bermaksud menyatakan bahawa Yusuf telah berbuat yang
melampaui batas atas dirinya.
Al-Aziz sangat marah atas terjadinya peristiwa memalukan
itu. Kerana tidak menduga hal itu dilakukan oleh Yusuf, seorang anak
terlantar yang telah dibelinya, dipeliharanya, dan dikasihinya
seperti kasih sayang seorang ayah kepada puteranya sendiri. Tidak
mungkin hal itu boleh terjadi?
Yusuf sedar bahawa isteri al-Aziz telah berkata dusta
tentang dirinya dan menuduhnya dengan tuduhan palsu. Maka, segeralah
Zulaiha berkata kepada al-Aziz: “Dia menggodaku untuk
menundukkan diriku (kepadanya)”.
Allah ternyata menghendaki bebasnya Yusuf dari tuduhan wanita
itu. Seorang bayi yang masih menyusu, anak salah seorang keluarga
Zulaiha yang ketika itu datang ke istana, tiba-tiba berkata,
“Jika bajunya koyak di bahagian muka, maka wanita itulah yang benar
dan Yusuf termasuk orang-orang dusta. Dan jika bajunya koyak di
bahagian belakang, maka wanita itulah yang dusta dan Yusuf
termasuk orang-orang yang benar”.
Mendengar itu, segeralah al-Aziz menghampiri Yusuf untuk
melihat bajunya. Demi didapatinya baju Yusuf koyak di bahagian
belakang (kerana tarikan isterinya), mengertilah al-Aziz akan
pengkhianatan isterinya dan bersihnya Yusuf dari tuduhan itu. Kemudian
ia berkata: “Sungguh, inilah tipu muslihatmu. Sungguh dahsyat
tipu muslihatmu!” Kemudian ia memandang Yusuf seraya berkata: “Hai,
Yusuf,
berpalinglah dari ini!” Maksud perkataan itu adalah agar Yusuf tidak
memberitakan aib yang terjadi atas diri isterinya itu, sehingga
tidak terdengar oleh orang ramai. Sedangkan kepada isterinya ia
berkata: “Dan (kamu, hai isteriku) mohon ampunlah atas dosamu
itu, kerana sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang berbuat
salah”.
“Celakalah kamu, Yusuf!” Kata isteri al-Aziz dengan kemarahan
yang memuncak, kerana Yusuf menolak kecantikan dan kebesarannya.
“Tidak! aku tak akan membiarkanmu, Yusuf. Bagaimana pun akan
kucari jalan lain yang dapat mempedayakanmu, hingga kamu
memenuhi apa yang kukehendaki...”
Hari-hari pun berlalu, dan al-Aziz yang kalah dalam urusan
itu berusaha memohon kerelaan isterinya menghadapi kenyataan itu,
sementara sang isteri menyanggahnya dengan dalih bahawa suaminya
telah menjatuhkan martabat dan kemuliaannya. Zulaiha tahu
benar bahawa setiap kali ia menampakkan kebenciannya kepada
suaminya, sang suami benar-benar berusaha mendekati dan
membujuknya kerana ia sangat mencintainya dan merasa lemah di
hadapan kecantikan wajahnya dan ketinggian peribadinya, yang
sebenarnya bersifat mulia.
Yusuf sendiri akhirnya berdiam sepanjang hari di dalam
kamarnya, kerana peristiwa aib itu terjadi di situ. Ia tidak keluar
dari
kamarnya kecuali ada suatu pekerjaan penting yang ditugaskan
oleh tuannya, al-Aziz.
Hari-hari yang berat dan keras selalu menghantui isteri
al-Aziz. Ia menanti datang suatu peluang untuk kembali melakukan tipu
dayanya atas diri Yusuf, sebab apa yang baru terjadi itu justeru
menambah rasa cinta dan keinginan untuk berhubungan dengan
Yusuf, meskipun secara terang-terang ia telah berdusta atas diri
Yusuf untuk menghilangkan keraguan suaminya terhadapnya.
Hari demi hari dirasakan oleh isteri al-Aziz dengan berat
dan terasa lambat berjalan. Di kota, beberapa peristiwa yang tak
terduga
telah terjadi. Wanita-wanita di Mesir, ketika itu, tidak
berkeinginan bicara lain kecuali tentang peristiwa aib antara isteri
al-Aziz dan
Yusuf. Yang sungguh menghairankan, bagaimana peristiwa itu dapat
tersebar di seluruh kota, padahal semua pihak di istana al-Aziz
berusaha merahsiakannya.
Dugaan sementara dialamatkan kepada pelayan laki-laki istana
dan sebahagian pelayan wanita yang masih ada hubungan keluarga
dengannya. Besar kemungkinan, merekalah yang membocorkan rahsia itu.
Langit ibu kota Mesir penuh dengan gema kisah sekitar
kejadian itu. Dalam setiap kelompok wanita, tidak ada masalah lain
yang
dibicarakan kecuali tentang isteri al-Aziz dan Yusuf, semuanya
dicurahkan tanpa segan silu.
Akhirnya, sampailah berita yang menyakitkan itu ke telinga
isteri al-Aziz. Dan tentu saja hal itu menimbulkan kemarahannya yang
luar
biasa. Akan tetapi, apa hendak dikata, ia tidak dapat berbuat
apa-apa kecuali menerima kenyataan itu dengan hati yang semakin pedih.
“Betapa perjalanan hidupku menjadi sepotong roti dalam mulut
wanita-wanita kota yang dipenuhi cemuhan dan ejekan.” Keluhnya
dalam hati, “padahal, di hari-hari kemarin, tak seorangpun dari
mereka berani menyebut namaku kecuali dengan segala penghormatan
dan kemuliaan”. Kemudian ketenangan mulai meresap di hati isteri
al-Aziz,
setelah jiwanya tergoncang kerana kemarahan. Mulailah ia berbicara
kepada dirinya sendiri:“ Aku wanita, dan mereka pun wanita.
Harus mereka terima hinaan sebagaimana hinaan yang mereka tujukan
kepadaku. Jika mereka memperolok-olokku dengan lidahnya, maka
sesungguhnya olok-olokku nanti lebih keras atas diri mereka...”
Maka, keluarlah dia dari kamarnya menuju beranda istananya yang
menghadap Sungai Nil.
Di tepian sungai itu, ia mulai berfikir, sementara angin
lembut menerpa pepohonan bunga yang mengelilingi istana, membuat
harum udara di sekitarnya. Isteri al-Aziz mulai merenung;
fikirannya berputar ke sana kemari, mengikuti alunan ombak sungai yang
tenang. Tak lama kemudian, wajahnya tampak sedikit berseri, kemudian
mulutnya tersenyum. Telah ditemukan satu cara untuk
membereskan masalah itu. Ya, mengapa ia tidak menghentikan
cemuhan wanita-wanita itu tentang dirinya dan Yusuf dalam suatu
pertemuan terbuka? Mengapa ia tidak memanggil wanita-wanita itu
untuk duduk bercakap-cakap seperti biasa ia lakukan sebelum ini,
lalu ia perintahkan Yusuf keluar (menampakkan diri di hadapan
mereka)? Nanti mereka akan sedar dan mengerti mengapa isteri al-Aziz
jatuh hati kepada anak angkatnya.
Kemudian dipanggilnya semua wanita itu ke istana untuk
bersukaria. Kepada mereka dipersembahkan berbagai macam
buah-buahan, dan masing-masing diberi sebilah pisau sebagai alat
pemotongnya. Akan dilihat oleh isteri Al-Aziz apa yang nanti bakal
terjadi ketika Yusuf muncul secara tiba-tiba di tengah-tengah
mereka.
Hairanlah kebanyakan wanita bangsawan terhadap panggilan
isteri al-Aziz itu. Mereka menyaksikan suasana yang lain dari
biasanya. Ruangan istana, ketika itu, dihiasi dengan penuh
kemegahan. Wanita-wanita yang hadir duduk di kerusi yang indah. Di
hadapan mereka masing-masing terdapat sepinggan buah segar dan
sebilah pisau pemotongnya.
Semua pandangan hadirin ditujukan kepada barang-barang yang
ada dalam ruangan istana itu. Semuanya diam membisu, tak ada
yang berani berbicara dengan jelas tentang apa yang tersimpan di
dada dan mulailah isteri Aziz membuka acara. Pembicaraan hanya
berkisar tentang buah dan masalah-masalah pesta ria itu, sama
sekali jauh dari masalah peristiwa dirinya dengan Yusuf. Ia berkata
bahawa segala yang disediakannya kali ini dimaksudkan sebagai
kejutan bagi wanita-wanita itu.
Di antara wanita-wanita yang hadir dalam jamuan itu, ada
salah seorang yang menyindir. Dengan cara yang cerdik, ia berkisah
kepada hadirin tentang seorang pemudi yang jatuh cinta, dan mati
dalam kesedihan kerana laki-laki yang meminangnya tewas di
medan perang melawan musuh-musuh negerinya. Tetapi isteri
al-Aziz, dengan lebih cerdik, mengalihkan pembicaraan ke
masalah-masalah lain.
Kemudian ia berkata kepada Yusuf, “Keluarlah (tampakkanlah
dirimu) kepada mereka.” Maka, keluarlah Yusuf dari tempatnya menuju
jamuan
wanita-wanita itu. Betapa terkejutnya wanita-wanita itu demi melihat
ketampanan Yusuf. Mereka sama tercengang dan kehairanan. Dan
tanpa disedari, mereka memotong jari-jari mereka sendiri dengan
pisau. Mereka mengira sedang memotong buah, padahal tidak
dirasakan darah mengalir dari tangan mereka. Lama-kelamaan mereka
baru ingat dan menyedari apa yang telah mereka lakukan, kemudian
berkata, “Maha Besar Allah. Ini bukanlah manusia. Ia tiada lain
dari malaikat yang mulia”.
Ketika itu wajah isteri al-Aziz menahan sedih dan duka.
Berubahlah wajah nan cantik itu menjadi marah. Ia berkata seraya
menunjuk kepada Yusuf: “Itulah orang yang menyebabkan aku di
cela kerana (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah
menginginkan dirinya, tetapi ia menolak. Dan (sekarang) jika dia
tidak mentaati apa yang kuperintahkan, nescaya ia akan
dipenjarakan dan dia akan menjadi orang yang hina”.
Yusuf mendengar apa yang dikatakan oleh isteri Aziz dengan
sikap yang tenang dan tabah, di hadapan wanita-wanita kota. Ia pun
mendengar keinginan setiap wanita yang hadir, sebagaimana
keinginan isteri al-Aziz terhadapnya. Sambil berlindung kepada Allah,
Yusuf berkata, “Tuhanku! Penjara lebih kusukai daripada memenuhi
ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Allah hindarkan aku dari
tipu daya mereka, tentulah aku tertarik kepada mereka. Dan
tentulah aku termasuk orang yang jahil”. Allah meneguhkan
hamba-hamba-Nya yang mukmin serta berlindung dan berpegang
dengan kebenaran yang diperintahkan oleh-Nya ...” Maka, Tuhan
memperkenankan doa Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu
daya mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar,
Yang Maha Mengetahui”.
Pulanglah wanita-wanita kota itu dengan tangan mereka
berlumuran darah. Mereka semua akhirnya sedar bahawa Zulaiha, isteri
al-Aziz, terhalang cintanya kepada Yusuf. Yusuf, kemudian
meninggalkan ruangan itu dan pergi ke kamarnya. Isteri al-Aziz tampak
duduk sambil berfikir. Ia memang menghendaki kehinaan atas
wanita-wanita yang menghina dirinya dengan Yusuf, dan hal itu telah
selesai ia lakukan. Menanglah ia dengan suatu kemenangan yang
dapat menyembuhkan sakit hatinya.
Akan tetapi, setelah ia lebih dalam berfikir, ia sedari
bahawa perasaan yang ditanggungnya selama ini adalah suatu sebab yang
berat baginya. Ia berbicara dengan dirinya sendiri: “Yusuf telah
menghindar dariku dua kali; sekali dikamarnya dan sekali di hadapan
wanita-wanita kota. Sesungguhnya wanita-wanita kota itu pun
mencintai Yusuf sebagaimana aku, tetapi semuanya tidak memperoleh
sesuatu darinya. Ancamanku kepadanya tidak ditakutinya.
Celakalah kamu meskipun aku mencintaimu.”
Pergilah isteri al-Aziz menemui suaminya. Al-Aziz kemudian
bertanya tentang jamuan yang diadakannya. Isterinya menjelaskan
bahawa jamuan itu hanya menambah keburukan baginya.
“Bagaimana hal itu boleh terjadi?” Tanya Al-Aziz.
“Jika Yusuf tidak disembunyikan dari seisi istana dan kota, dia
akan selalu berbicara tentang apa yang memburukkanku...” Jawabnya.
Maka, mendekatlah al-Aziz kepada isterinya seraya berkata.
“Bagaimana engkau boleh rela dengan apa yang memburukkanmu?”
Gementarlah badan wanita itu, dan kemudian berkata: “Kalau
begitu, masukkanlah Yusuf ke dalam penjara, sehingga semua orang
akan melupakannya”.
Al-Aziz menyetujui usul isterinya itu. Tak lama kemudian,
beberapa pengawal istana membawa Yusuf ke penjara. Tatkala Yusuf
keluar dari pintu istana, isteri al-Aziz berdiri di belakang
jendela kamarya sambil memandanginya. Ia merasa seolah-olah sebahagian
dari hatinya tercabut, meskipun dialah yang mendesak suaminya
agar memasukkan Yusuf ke dalam penjara.
Saban hari berlalu, dan kesedihan selalu mewarnai wajah
isteri al-Aziz, sementara suaminya hanya boleh melihat hal itu dengan
sikap diam dan tidak kuasa berbuat sesuatu. Wanita itu bertanya
kepada dirinya sendiri: “Salahkah aku tatkala menyuruh al-Aziz
memasukkan Yusuf ke dalam penjara? Ya, kuharamkan diriku melihat
Yusuf... “Sekali lagi ia berfikir dalam kegelisahannya: “Tetapi,
apakah aku bersalah dalam urusan itu?” Ia menyanggah dirinya
sendiri untuk lepas dari azab, seperti seorang dermawan yang haus,
tetapi tidak sanggup menjangkau air yang dipikul di bahunya sendiri.
Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun
berjalan tanpa sunyi dari cerita isteri al-Aziz dengan Yusuf. Pada
suatu
hari, datanglah utusan raja, memerintahkannya untuk datang
keistana. Isteri al-Aziz sangat hairan, sebab hal itu belum terjadi
sebelumnya. Ia bertanya kepada suaminya apa kira-kira yang
menyebabkan sang raja memanggilnya ke istana.
Al-Aziz menjawab, “Mungkin ada urusan yang berhubungan dengan
Yusuf.”
Mendengar nama Yusuf disebut lagi, lenyaplah segala dugaan.
Tetapi, benarkah raja hanya berkehendak untuk berbicara
dengannya tentang Yusuf?
Dengan penuh pertanyaan di benaknya, pergilah isteri al-Aziz
menuju istana raja. Di sana didapatinya wanita-wanita yang telah
memotong tangannya beberapa waktu yang lalu, semuanya menghadap
Raja Mesir. Sementara itu, sang raja memandangi wajah para
wanita itu satu persatu, kemudian mengajukan pertanyaan singkat
kepada wanita-wanita itu: “Bagaimana keadaanmu ketika kamu
menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu)?”
Mereka menjawab serentak: “Kami tiada mendapati suatu keburukan
padanya (Yusuf)”. Tiba-tiba, tanpa diminta oleh Raja, isteri al-Aziz
berbicara. Ia merasa telah tiba saatnya untuk berbicara terus terang
perihal itu, agar
hilang semua beban dosa kerana tindakan aniayanya terhadap
Yusuf. Di hadapan Raja, wanita-wanita kota, dan seluruh yang hadir di
situ, ia menerangkan: “Sekarang jelaslah kebenaran itu. Akulah
yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan
sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar”.
(Yusuf berkata), “Yang demikian itu agar dia (al-Aziz)
mengetahui bahawa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di
belakangnya, dan bahawasanya Allah tidak merelai tipudaya
orang-orang yang berkhianat. Dan aku tidak membebaskan diriku (dari
kesalahan), kerana sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada
kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang”.
Terjadi perbedaan pendapat tentang kehidupan perempuan itu
selanjutnya. Sebahagian orang berpendapat bahawa sejak itu isteri
al-Aziz hidup bersama kesedihan dan putus asa kerana ingatannya
kepada Yusuf. Sebahagian yang lain berpendapat bahawa isteri
al-Aziz itu akhirnya pindah ke suatu tempat yang jauh, dan tiada
khabar beritanya sama sekali. Yang jelas, kehidupan wanita itu
menjadi terganggu, kerana cinta kepada Yusuf.
Namun ada yang mengisahkan setelah peristiwa itu Zulaiha
bertaubat kepada Allah SWT. Ketika Yusuf diutus menjadi Rasul dan
menjadi penguasa menggantikan Al-Aziz, Nabi Yusuf berjumpa
dengan Zulaiha yang ketika itu keadaannya sudah tua. Akhirnya Allah
menjadikan Zulaiha muda remaja dan berkahwin dengan Nabi Yusuf.
Maka jadilah Zulaiha sebagai seorang wanita yang solehah yang
sentiasa beramal kepada Allah SWT.
(Kisah Zulaiha ini dapat di baca dalam Al-Quran surah Yusuf ayat
21-53) (Aisamuddin)
Selanjutnya,...